Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripka Irwandi Malik Tinggalkan Istri yang Hamil Empat Bulan

Kompas.com - 23/10/2014, 12:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suryanti (34) tidak menyangka pembicaraan telepon dengan suaminya, Mohammad Irwandi Malik, pada Rabu (22/10/2014) kira-kira pukul 13.00 adalah kali terakhir dia mendengar suara pria yang dicintainya itu.

"Jam satu siang masih telepon. Nanyain anak gimana, sehat. Kamu udah makan belum'," kata Suryanti, di kantor Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (23/10/2014).

Suaminya, Bripka Irwandi meninggal dunida dalam kecelakaan. Mobil Suzuki APV yang ditumpanginya tertabrak kereta api di Cirebon, Rabu pukul 14.30. Satu setengah jam setelah menelepon dia.

Suryanti mengaku tidak mendapat firasat apapun. Namun, ia merasa nada bicara suaminya saat menelepon itu tidak biasa. "Suaranya sudah berbeda," ujar Suryanti.

Pasangan Irwandi dan Suryanti dikaruniai dua anak, yakni Alfin (10) dan Rehan (7). Bahkan kini dia tengah mengandung anak ketiga mereka. Usia kandungan itu empat bulan.

"Anak-anak cuma nangis. Selebihnya saya kasih tahu, (mereka) ngerti," ujar Suryanti dengan tersedu.

Dia menuturkan, suaminya biasa bertugas ke luar kota. Kali ini, Irwandi pergi ke Cirebon untuk pengembangan kasus. "Ada tugas mau nangkap orang kayak dinas biasa," ujarnya.

Bripka Irwandi akan dimakamkan di TPU di wilayah Kapuk Klender, di Jakarta Timur, dekat kediaman orangtuanya.

Sebelumnya diberitakan, Kereta Api Tegal Bahari dari arah Jakarta menuju Tegal, tepat di Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, menabrak mobil Suzuki APV hitam, kemarin.

Berdasarkan keterangan Wakil Kepala Polres Cirebon Kota, Kompol Wawan, mobil tersebut mengangkut sembilan penumpang. Mobil ini merupakan kendaraan yang dipakai aparat kepolisian KP3 Tanjung Priok, Jakarta Utara yang baru saja menangkap buronan.

Empat penumpang di dalam itu tewas seketika. Dua adalah anggota polisi, dan dua sipil. Sementara, dua polisi lainnya mengalami luka berat, dan tiga warga sipil lain selamat dengan luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com