Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Abdi Waluyo Bantah Gayatri Duta ASEAN Meninggal

Kompas.com - 23/10/2014, 23:43 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka beredar di dunia maya, terkait Duta ASEAN Gayatri Wailissa, Kamis (23/10/2014). Menurut kabar tersebut, Gayatri meninggal di RS Abdi Waluyo, tanpa disebutkan kota atau lokasi yang lebih spesifik.

Kompas.com menelusuri kabar ini, dengan menghubungi RS Abdi Waluyo yang berlokasi di Jakarta Pusat. Petugas yang menerima telepon itu spontan menjawab, "Tidak benar itu. Berita di media itu tidak benar. Dari manajemen belum menyatakan dia meninggal. Belum ada kabar dari manajemen."

Jawaban spontan tersebut muncul ketika nama Gayatri Wailissa disebut dalam upaya konfirmasi tersebut. Namun petugas yang mengaku bernama Junita tersebut kembali menolak memberikan keterangan lebih lanjut dan mempersilakan bertanya pada manajemen rumah sakit pada jam kerja.

Keterangan tambahan dari Junita setelah ditelepon berulang kali menyebutkan hingga Kamis menjelang tengah malam, jantung Gayatri masih memompa. "Berita di media itu tidak benar. Kasihan keluarganya," ujar dia.

Profil Gayatri

Gayatri baru berumur 17 tahun pada 2014. Dia adalah anak pasangan Deddy Darwis Wailissa, seorang perajin kaligrafi dan Nurul Idawaty. Salah satu kemampuan luar biasanya adalah penguasaan 11 bahasa asing. (Baca: Gayatri "Doktor Cilik" yang Kuasai 11 Bahasa).

Terakhir, Gayatri menjadi Duta ASEAN untuk bidang anak, mewakili Indonesia. Adapun 11 bahasa dia kuasai, adalah bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, dan India. Dia juga mengaku sedang belajar bahasa Rusia dan Tagalog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com