Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Trotoar Baru di Senayan Tak Jadi Lahan bagi Pedagang Kaki Lima

Kompas.com - 29/10/2014, 13:26 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Meski begitu, belum ada PKL yang tampak menempati trotoar di samping lokasi tersebut, yang masih dalam tahap pembangunan, tepatnya di Jalan Asia Afrika yang menuju pertigaan yang berpotongan dengan Jalan Pintu Gelora 1, Senayan, Jakarta Pusat.

"Belum bisa dipakai trotoarnya, ini saja masih dikerjakan. Pejalan kaki saja belum bisa, apalagi PKL. (PKL) masih ngumpul di sebelah sana (depan National Golf)," ujar Madi (38), salah satu pekerja di sana, Rabu (29/11/2014).

Adit (26), salah satu karyawan di Senayan City yang ditemui Kompas.com, mengaku senang dengan pembangunan trotoar baru di Jalan Asia Afrika. Namun, kata dia, seharusnya trotoar tidak dijadikan lahan baru untuk berjualan.

"Ini sudah bagus dibangun trotoar. Jadi, jalan kaki ke Stasiun Palmerah (yang ada di terusan Jalan Asia Afika) enggak susah lagi. Ya tetapi akan sama saja kalau ada PKL di sana, jadi susah lagi jalannya," kata pria itu.

Adit mengaku sering kesulitan saat melewati trotoar di depan National Golf bila PKL sudah menggelar lapak.

"Bagaimana enggak sulit, PKL menaruh bangku-bangku plastik sepanjang trotoar. Biasanya juga ada yang dudukin, ya yang beli-beli di PKL itu. Orang mau lewat, susah dong. Kadang jadi terpaksa jalan di tengah jalan, padahal kalau sore kan ramai kendaraan," ucap Adit.

Keberadaan PKL di trotoar jalan memang dirasa meresahkan bagi sebagian besar pengguna trotoar ataupun jalan. Karena itu, mereka berharap agar trotoar baru tidak akan menjadi lahan baru bagi PKL untuk menggelar lapak.

Dari pantauan selama dua hari terakhir, PKL di depan National Golf baru bermunculan sekitar pukul 16.00 saat karyawan-karyawan di sekitar lokasi tersebut pulang. Mereka berjualan hingga malam, dan "berkontribusi" menghambat arus lalu lintas di Jalan Asia Afrika karena memakan sebagian badan jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com