Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fatimah Belum Terima Keterangan Banding dari Penggugatnya

Kompas.com - 03/11/2014, 14:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pasangan Nurhakim dan Nurhana berencana mengajukan banding dalam perkara sengketa tanah melawan ibu kandung Nurhana, Fatimah (90). Rencana itu diungkapkan kuasa hukum Nurhakim, M Singarimbun, pada sidang putusan pekan lalu.

Namun kuasa hukum Fatimah, Aris Purnomo, mengaku belum menerima keterangan tertulis dari pihak Nurhakim ke Pengadilan Negeri Tangerang yang menyatakan keberatan terhadap putusan pengadilan dan keputusan mereka untuk banding.

"Sampai saat ini, kita belum terima memori banding dari mereka (penggugat)," ujar kuasa hukum Fatimah, Aris Purnomo Hadi kepada Kompas.com, Senin (3/11/2014).

Aris menegaskan bahwa berdasarkan aturan yang berlaku, memori banding harus sudah diserahkan oleh kuasa hukum atau pengacara penggugat maksimal 14 hari setelah menyatakan banding, sedangkan pernyataan banding telah dilontarkan pada Kamis (30/10/2014) lalu.

Saat ini, kata Aris, pihak Fatimah akan menjadi pihak yang pasif. Dengan arti, apabila Nurhana dan Nurhakim tidak banding, maka kubu Fatimah pun tidak akan menempuh jalan hukum lain. Namun jika banding resmi dilakukan, kemungkinan wacana pihak Fatimah untuk menggugat balik bisa terjadi.

Sebelumnya diberitakan, majelis hakim PN Tangerang menyatakan Fatimah bebas dari gugatan sebesar Rp 1 miliar yang dilayangkan kepadanya. Ketua majelis hakim Bambang Krismawan mendasarkan putusan tersebut dari pertimbangan bukti berupa dokumen surat dan saksi yang dihadirkan.

Salah satu bukti yang menguatkan adalah tulisan tangan Nurhakim yang menyatakan bahwa dia sudah menerima uang pembelian tanah dari Abdurahman, almarhum suami Fatimah, sebesar Rp 10 juta dibayar lunas beserta tanda tangan. Tanda tangan tersebut dicocokkan majelis hakim dengan milik Nurhakim yang terdapat di KTP, SIM, dan surat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com