Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Setempat Gelar Syukuran Penangguhan Penahanan Arsyad, Penghina Jokowi

Kompas.com - 03/11/2014, 14:21 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana berbeda tampak di sekitar rumah Muhammad Arsyad (24), tersangka penghina Presiden Joko Widodo yang sempat ditahan 11 hari di sel tahanan Mabes Polri.

Pada siang ini, warga RW 01 menggelar syukuran atas penangguhan penahanan Arsyad, di depan rumahnya Jalan H Jum RT 09/01, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (3/11/2014).

Sekitar 40 orang warga duduk di atas terpal biru depan pembangunan rumah atau di pinggir Kali Cipinang. Duduk pula MA yang mengenakan peci putih, sweater abu-abu, dan celana putih terlihat bersama ketua RW, lurah setempat, dan tim kuasa hukum menundukkan kepala seraya memanjatkan doa. [Baca: Penghina Jokowi Mengaku Akan Diberi Ponsel oleh Polisi]

Seusai memanjatkan syukur dengan doa, ibu-ibu dari warga setempat membawa nampan plastik warna kuning dari atas menuju rumah kontrakan Arsyad yang terletak di bawah.

Dengan membawa masing-masing satu nampan, para ibu ini menuruni tangga semen menuju lokasi syukuran. Nampan kuning pun langsung diletakkan di atas terpal di depan para warga yang baru mengakhiri doa. [Baca: Penghina Jokowi: Saya Enggak Mau Main Facebook Lagi]

Nampan berisi nasi kuning, telor, orek tempe, dan kerupuk itu dinikmati bersama dengan tangan kosong. Warga pun mengajak para pewarta yang meliput di lokasi untik bergabung duduk di atas terpal.

Sementara itu, dalam makan-makan syukuran ini segelintir doa dicurahkan langsung kepada Arsyad dari warga setempat.

"Ini kasus yang pertama dan terakhir saya pesan ke Imen (panggilan Arsyad), jangan diulangi lagi," Ketua RW01, Juli Karyadi.

Ia mengatakan, atas nama warga setempat, ia bersyukur dan berterima kasih kepada pihak yang telah membantu pemulangan Arsyad. Warga juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memaafkan Arsyad.

"Kejadian ini akan jadi pembelajaran untuk generasi muda. Ini semoga jadi pertama," ucap Juli.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com