Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Angkut Pelajar, Angkot di Tangerang Baru Mogok Siang

Kompas.com - 19/11/2014, 09:16 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com
- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengimbau seluruh pengusaha dan sopir angkutan umum se-Indonesia untuk menghentikan operasional mulai Rabu (19/11/2014) sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi. Meski demikian, angkutan umum di Tangerang tetap melayani penumpang pada pagi hari.

"Kita tetap mengajak pengusaha angkot dan sopir bawa penumpang pagi-pagi, buat mereka yang sekolah tetap bisa naik. Siangnya baru operasional berhenti," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organda Tangerang, Dan Persada, pagi ini.

Bentuk mogok yang dilakukan, kata Dan, dengan tidak membawa kendaraan angkutan umum keluar ke jalan. Bila masih ada angkutan umum yang keluar, sopir disarankan untuk menepi.

Lamanya mogok dilakukan hanya sampai sore menjelang malam hari. Bsok, tutur Dan, operasional angkutan umum akan kembali normal.

Dan menyayangkan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi, premium dan solar. Menurut dia, harus ada kebijakan tersendiri bagi angkutan umum sehingga tidak terbebani dampak dari kenaikan harga BBM.

"Kita kan angkutan umum, harusnya pemerintah lebih memperhatikan kita. Kasihan pengusaha angkot sudah megap-megap, sebelum harga BBM naik suku cadang saja sudah naik," keluh dia.

Kenaikan harga BBM bersubsidi resmi ditentukan dan telah diumumkan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Senin (16/11/2014) malam dan mulai berlaku pukul 00.00 WIB Selasa (17/11/2014). Harga premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sedangkan harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com