Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pelajar Suka Tawuran, Gue Ekspor Belajar Tinju Jadi Gangster

Kompas.com - 26/11/2014, 11:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal menindak para pelajar yang masih saja melakukan aksi kekerasan terhadap yuniornya maupun yang melakukan aksi tawuran. Basuki sudah membubarkan sebanyak 15 geng yang berada di sekolah-sekolah Ibu Kota.
 
"Kalau mau jadi gangster, di luar (negeri) saja supaya bisa membunuh dan terbunuh. Kalau mau jadi jagoan, belajar jadi jagoan yang benar di luar negeri, dilatih tinju, jadi gangster, dan gue ekspor ke luar negeri. Biar enggak cuma ekspor TKI," kata Basuki di Balaikota, Rabu (26/11/2014).

Ia menegaskan telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindak para pelajar yang melakukan aksi kekerasan, apalagi jika aksinya menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Selama Pemprov DKI dan kepolisian tidak menindak tegas pelajar tersebut, aksi bullying akan terus terjadi di Ibu Kota. Selain dihukum kurungan penjara, para pelajar juga akan dikeluarkan dari sekolah.

"Kalau kamu tawuran di sekolah negeri, saya keluarkan tidak boleh lagi sekolah di sekolah negeri. Kalau di sekolah swasta, masih tawuran juga, saya keluarkan dari Jakarta," kata Basuki.

Ia mengaku tak takut jika anak pelaku kekerasan itu adalah anak seorang pejabat di negeri ini. "Kalau itu berarti memang orangtuanya enggak becus didik anak. Anak seperti itu dibelain, ya makin rusak perilakunya," katanya.

Berikut ini adalah 15 gangster yang sudah dibubarkan Basuki.
1. SMAN 3: r3sidivis
2. SMK 29: reduskra
3. SMAN 46: Texas
4. SMAN 63: Pulverize
5. SMAN 60: Psycho
6. SMAN 86: Grunge
7. SMAN 87: Rasta
8. SMK 32: SPT
9. SMAN 90: Neunzig
10. SMAN 82: Patra
11. SMAN 70: Vallenty
12. SMAN 6: Gorasix
13. SMAN 74: Artileri
14. SMA 1 Budi Utomo: Boedoet
15. SMAN 81: Nama geng belum diketahui, tetapi sudah dibubarkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com