"Itu adalah jumlah orang yang kehilangan tempat tinggalnya," ujar Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, dalam diskusi di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (21/12/2014).
Forum Warga Kota Jakarta mencatat ada 26 penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak awal tahun. Sebanyak 19 penggusuran di antaranya dilakukan tanpa proses sosialisasi dan negosiasi terhadap warga terlebih dahulu. Sehingga, bisa dikatakan sebagai penggusuran paksa.
Penggusuran paling besar yang dicatat oleh Fakta terjadi di Kali Sunter dan Pedongkelan. "Ada 3.513 bangunan yang sudah dihancurkan Pemprov DKI. Korban 3.751 keluarga dan 13.852 jiwa kehilangan tempat tinggal. Ini seperti mundur lagi ke masa jahiliyah," ujar Azas.
Selain mencatat penggusuran pada bangunan, Fakta juga mencatat ada 17 penggusuran yang menimpa pedagang kaki lima sejak awal tahun ini. Sedangkan 15 di antaranya tidak melalui proses sosialisasi dan negosiasi yang baik terhadap warga. "Mereka sudah cari pekerjaan sendiri. Sudah punya pekerjaan malah digusur," ujar Azas.
Data yang dihimpun oleh Forum Warga Kota Jakarta ditutup sejak 12 Desember lalu. Namun, setelah data tersebut ditutup, Pemrpov DKI kembali melakukan penggusuran sebanyak dua kali. Sehingga, total penggusuran bangunan yang dilakukan oleh Pemprov DKI hingga saat ini ada 28 kali penggusuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.