Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPRD DKI Dapatkan Mobil Dinas Seharga Rp 698 Juta

Kompas.com - 21/12/2014, 23:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta akan mendapatkan mobil dinas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mobil mewah seharga Rp 698 juta disiapkan untuk perwakilan rakyat di Gedung Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat itu.

Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Mangara Pardede mengungkapkan bahwa lima mobil sedan itu adalah Toyota Camry Hybrid. Lima mobil untuk para pimpinan dewan sudah berada di lahan parkir Gedung DPRD DKI.

"Semua pimpinan akan mendapatkan mobil Toyota Camry Hybrid. Kami akan memberikan setelah Surat Tanda Kepemilikan Kendaraan (STNK) sudah keluar dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI," kata Mangara saat dihubungi Warta Kota di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (21/12/2014).

Mangara mengatakan, satu mobil Toyota Camry Hybrid dianggarkan sebesar Rp 689 juta. Untuk Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi akan mendapatkan dua mobil dinas, yaitu mobil jeep dan sedan. Salah satu mobil dinas dipergunakan untuk mobil tamu.

"Mobil yang digunakan Pak Ketua sekarang Toyota Land Cruiser berwarna hitam. Bekas Pak Jokowi kayaknya, akan dimutasi dan digunakan beliau," kata Mangara.

MOBIL ANGGOTA

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono menuturkan bahwa para anggota DPRD DKI akan mendapatkan hak yang sama yaitu mobil dinas. Namun, besaran anggaran untuk para anggota DPRD DKI berbeda dengan pimpinan dewan.

"Kalau pimpinan kan disiapin mobil. Sedangkan anggota sedang berunding mau mobil dinas apa. Karena itu merupakan hak mereka," kata Heru.

Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengaku belum mengetahui mobil dinas apa yang akan diberikan kepada para anggota DPRD DKI. Sebab, itu bukan merupakan ranah dari Pemprov DKI. Akan tetapi, anggarannya diperkirakan sama seperti tahun lalu yaitu mobil sedan Toyota Altis.

"Paling memberikan mobil dinas selevel Altis. Sekitar Rp 300 juta sampai Rp 350 juta," ujar Heru. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com