Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Meteran Parkir di Jalan Sabang Masih Pakai Koin?

Kompas.com - 05/01/2015, 08:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem parkir berbayar yang diterapkan di Jalan H Agus Salim atau lebih dikenal Jalan Sabang, Jakarta Pusat ditargetkan mulai menggunakan kartu elektronik untuk pembayarannya pada November 2014 lalu. Akan tetapi, hingga saat ini, sistem pembayaran di mesin meteran parkir di kawasan tersebut masih menggunakan koin. Mengapa?

Direktur PT Mata Biru Wahyu Ramadhan mengatakan, perusahaan yang menyetok mesin meteran parkir di Jalan Sabang menghadapi kendala sehingga menyebabkan molornya penggantian sistem pembayaran koin menjadi berbasis kartu elektronik. Kendala yang dihadapi adalah alotnya urusan legalitas dengan bank-bank terkait.

"Problemnya cuma administrasi perbankan yang ketat, secara teknis sebetulnya tidak ada masalah," ujarnya saat dihubungi Senin (5/1/2015).

Faktor teknis, kata dia, pemasangan alat pembaca (reader) kartu elektronik pada mesin. Sementara, ketersediaan alat, menurut Wahyu, tidak mengalami hambatan.

"Bahkan sudah ada satu mesin meteran parkir yang kami uji coba untuk dipasangi alat reader. Jadi tinggal masalah aspek legalitas dari perbankannya saja," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, pada 9 Januari 2015 mendatang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak bank. Bila perjanjian kerja sama itu sudah ada, selanjutnya akan lebih mudah bagi perusahaan yang menyediakan alat untuk melakukan hal-hal terkait teknis.

"Selanjutnya kerja sama perbankan dengan PT Mata Biru akan dilakukan pada minggu kedua atau ketiga bulan ini. Habis itu, kita langsung launching (sistem pembayaran dengan kartu)," papar Wahyu.

Ada pun, bank yang akan melakukan kerja sama dengan UPT Parkir yaitu bank yang sudah melakukan kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta untuk pembayaran bus transjakarta. Sementara ini, ada 6 bank yang bekerja sama yaitu Bank DKI, BCA, BNI, BRI, Mandiri, dan Bank Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com