Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Awasi Perombakan Birokrasi DKI ala Ahok

Kompas.com - 10/01/2015, 09:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengaku akan ikut mengawasi hasil perombakan birokrasi yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Hal itu disampaikan Jokowi di Balai Kota, Jumat (9/1/2015) malam. 

"Nanti kita lihat bagaimana kinerja Pemprov DKI tahun ini. Saya kira yang sudah dilakukan adalah penataan organisasinya," kata Jokowi. Ia pun mengapresiasi perombakan birokrasi di jajaran Pemprov DKI Jakarta terhadap 4.656 pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.

Sebab, pada masa pemerintahannya menjadi Gubernur DKI, jumlah PNS terbanyak yang dimutasi mencapai puluhan saja, sementara Gubernur Basuki berani merombak pegawai hingga berjumlah ribuan. [Baca: Tak Ada Ahok-Djarot, Presiden Jokowi Tiba-tiba Sambangi Balai Kota]

Kendati demikian, keberhasilan program ini akan dilihat dari hasil yang diciptakan. "Hasilnya nanti akan kelihatan tahun ini atau tahun depan," kata Jokowi. 

Sekadar informasi, pada Jumat (2/1/2015) lalu, Basuki merombak ribuan pejabat DKI. Ada pejabat yang dipromosikan, dimutasi, dijadikan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), hingga menjadi staf non eselon.

Selain Sotar, beberapa pejabat DKI yang dilantik seperti Agus Suradika menjadi Kepala Badan Kepegawaian DKI, Bambang Musyawardhana menjadi Wali Kota Jakarta Timur, Rustam Effendi menjadi Wali Kota Jakarta Utara.

Kemudian, Lasro Marbun menjadi Kepala Inspektorat DKI, Franki Mangatas Panjaitan menjadi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Purba Hutapea menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, serta Arie Budhiman dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan.

Sementara itu, pejabat yang dijadikan staf oleh Gubernur Basuki adalah Muhammad Akbar yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan DKI, Iwan Setiawandi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pelayanan Pajak, Putu Indiana yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas P2B DKI, serta Yonathan Pasodung yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Pemakaman DKI.

Kemudian, mantan Sekretaris Korpri Sugeng Irianto, mantan Kepala BKD DKI I Made Karmayoga, dan mantan Asisten Sekda Bidang Perekonomian DKI Hasan Basri Saleh menjadi anggota TGUPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com