Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pelayanan, Palyja Investasikan Rp 318,6 Miliar di 2015

Kompas.com - 12/01/2015, 19:45 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumitnya persoalan tata kelola air minum di Jakarta tidak menyurutkan tekad dan tenaga Palyja dalam meningkatkan layanan terhadap pelanggan. Salah satu indikator dapat dilihat adalah ditingkatkannya nilai investasi Palyja (Capex) tahun 2015 yang mencapai Rp 318, 6 miliar.

Menurut Presiden Direktur Palyja Jacques Manem pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/1/2015) lalu, nilai investasi yang besar dalam bidang layanan publik adalah suatu keharusan. Dengan besarnya nilai investasi saat ini, di masa mendatang nilai investasi yang perlu dikeluarkan otomatis justru akan mengecil.

Investasi Palyja tahun ini, lanjut Jacques, akan difokuskan pada proyek-proyek peningkatan jumlah air baku dan perbaikan serta optimasi jaringan perpipaan. Karena dengan bertambahnya air baku dan jaringan pipa, akan lebih banyak air minum dapat didistribusikan kepada pelanggan dan masyarakat, dan tentunya hal itu akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

"Selain perbaikan, penambahan dan optimasi jaringan perpipaan, investasi juga dilakukan untuk penambahan Booster Pump," kata Jacques.

Booster Pump adalah pompa tekan yang digunakan untuk memompakan air dengan tekanan lebih besar untuk menjangkau wilayah lebih jauh sehingga air dapat didistribusikan kepada pelanggan yang jauh dari instalasi.

Untuk pelanggan Low Income (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR) yang belum terjangkau oleh jaringan perpipaan, Palyja akan menambah jumlah Master Meter di 6 lokasi. Dengan begitu, menurut Jacques, diharapkan pada akhir 2015 sudah ada 10 Master Meter di wilayah pelayanan Palyja.

Master meter adalah meter air yang digunakan untuk melayani puluhan rumah sekaligus. Sistem operasinya dengan cara membentuk Community Based Organization (CBO) untuk mengelola jaringan perpipaan setelah meter, distribusi tagihan pembayaran dan perawatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com