Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Pasar Induk Kramatjati Numpuk, Pedagang Disebut Kurang Kesadaran

Kompas.com - 13/01/2015, 18:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat "blusukan" ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Wali Kota Jakarta Timur Bambang SW mendapati keluhan pedagang pasar yang tidak tertib dalam membuang sampah. Akibatnya, sampah pun menumpuk tidak pada tempatnya.

Hal ini diketahui Bambang SW setelah mendengar curhat dari Manajer Pasar Induk Kramatjati M Salam terkait tingkah laku para pedagang. "Ini dari pedagang pasar juga, kurang kesadaran," kata M Salam, saat berbincang dengan Wali Kota Jakarta Timur dekat TPS di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2015) sore.

"Kalau begitu pedagangnya harus sadar. Bapak cari solusi. Ini di sini pakai speaker tidak Pak? Bisa dipakai buat memberitahukan pedagang tolong buang sampah pada tempatnya," ujar Bambang. "Speaker ada, tetapi sedang diperbaiki. Sedang menunggu proses lelang," ujar M Salam.

Bambang juga mendapat penjelasan dari pengelola bahwa sampah di Pasar Induk ini mengalami peningkatan. "Dibanding tahun 2014, sudah ada peningkatan sampah di sini," ujar Bambang. [Baca: Meningkat, Produksi Sampah di Pasar Kramatjati Capai 50 Ton Per Hari]

Karena itu, dia menilai perlu kerja sama semua pihak, termasuk pedagang sendiri agar sampah dapat ditangani dengan benar. "Solusinya agar ada kepedulian bersama. Apa yang sudah dilakukan hari ini dijaga bareng. Bahwa masalah ini tidak bisa sendiri tetapi bareng-bareng," ujar Bambang.

Adapun Bambang menilai penanganan sampah di pasar itu saat ini sudah baik. Menurut dia, masalah sampah yang menumpuk kemarin karena ada pergantian kepemimpinan di pasar itu. Sehingga, masalah sampah tidak diperhatikan.

"Itu kasus beberapa waktu lalu karena ada pergantian pimpinan di sini. Karenanya manajemen pengelolaan sampahnya agak lari-lari," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com