Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombak Direksi BUMD, Ahok Disarankan Libatkan KPK dan PPATK

Kompas.com - 19/01/2015, 20:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama membentuk panitia seleksi (pansel) untuk menyeleksi para calon direksi perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.

Pansel tersebut, kata Uchok, nantinya harus bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Tujuannya, untuk mengetahui integritas orang yang akan dipilih.

"Pansel yang dibentuk harus bekerja sama dengan PPATK dan KPK untuk melihat harta kekayaan cash flow uangnya dia," kata Uchok saat dihubungi, Senin (19/1/2015).

Uchok menambahkan, para anggota pansel harus berasal dari luar lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab apabila melibatkan "orang dalam di Balai Kota", kata Uchok, maka kemungkinan calon yang akan dipilih adalah orang "pesanan". "Pansel harus diisi orang ahli, jangan yang itu-itu saja. Kalau itu-itu saja, pasti pesanan," ujar dia.

Uchok pun menyarankan pansel memasang kriteria calon yang ketat. Misalnya, kandidat memiliki kapasitas menguasai bidang BUMD yang akan dipegangnya.

"Mengingat BUMD itu memiliki orientasinya berbeda, ada yang murni bisnis, ada yang PSO (public service obligation)," ucap dia. [Baca: Ahok Disarankan Tak Tempatkan Pensiunan PNS Jadi Direksi BUMD]

Sebelumnya, Ahok mengatakan bahwa tujuan perombakan massal direksi BUMD DKI untuk lebih menggenjot kinerja perusahaan demi memperoleh pendapatan daerah yang lebih optimal. Sebab, dia melanjutkan, tak sedikit BUMD DKI yang dinilai kurang sehat karena tidak memberikan pendapatan kepada DKI.

"Yang paling penting direksi sama dirutnya itu punya integritas, jujur, enggak gila duit," ujar Ahok. Menurut dia, perombakan jajaran direksi BUMD akan dilakukan melalui tes kompetensi terlebih dahulu.

Saat ini, kata dia, sudah ada beberapa nama yang dia arahkan menjadi dirut di BUMD DKI. "Sudah final seleksinya beberapa dirut. Saya jamin orangnya bisa kerja kencang. Pokoknya, nanti semua (dirut) diganti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com