Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Camat Penjaringan soal Todong "Airsoft Gun"

Kompas.com - 20/01/2015, 21:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko membantah bahwa ia menodongkan airsoft gun kepada salah seorang warga di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (20/1/2015) dini hari. Ia mengklaim, saat kejadian, ia baru kembali dari penertiban warga Waduk Pluit, Jakarta Utara. 

"Astaghfirullah bohong berita itu. Saya pulang (ke Kalideres) malam-malam setelah penertiban relokasi warga Waduk Pluit dan saya pulang bersama sepupu saya, Halime," kata Yani, saat dihubungi wartawan, di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa malam. 

Kemudian, ia meminta Halime untuk memanggil pamannya yang dipanggil Encing Romli. Yani menjelaskan tujuannya memanggil Encing Romli untuk menyelesaikan permasalahan keluarga. Terjadi cekcok di antara keduanya selama kurang lebih lima menit. [Baca: Cekcok Jual Beli Tanah, Camat Ancam Tembak Warga dengan "Airsoft Gun"]

"Enggak benar kalau sampai ada pistol. Saya itu melempar atau membanting pintu mobil dan suaranya kencang jadi kedengaran warga. Pemberitaannya salah, enggak ada sama sekali (todong airsoft gun)," ucap Yani. [Baca: Izin Airsoft Gun Camat "Koboi" Sudah Kedaluwarsa]

Pejabat hasil promosi lelang jabatan ini mengaku hingga saat ini belum menerima panggilan Polda Metro Jaya. Lagi pula, lanjut dia, peristiwa ini telah terjadi dua hari yang lalu dan telah diselesaikan antar-dua belah pihak. [Baca: Todong Warga dengan "Airsoft Gun", Camat YN Terancam Jadi Staf]

Sementara itu, untuk kepemilikan airsoft gun, ia mengelak. "Tanya saja sama yang bersangkutan (Polsek Kalideres-menyita airsoft gun). Saya sekarang masih di Waduk Pluit," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, kejadian penodongan airsoft gun Camat YN kepada RHS diketahui terjadi pada Selasa (20/1/2015) dini hari. Peristiwa itu terjadi di sekitar tempat kejadian di Kampung Asem RT 6 RW 5 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

YN sempat mengancam akan menembak jika RHS tidak menjual tanahnya kepadanya. RHS kemudian bertanya soal tanah yang dimaksud oleh YN sambil menepiskan senjata api tersebut. Namun, airsoft gun justru meletus ke bawah, dan mengundang perhatian warga. YN yang masih marah akhirnya pergi dari lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com