Kepala Humas PT Kramayudha Tiga Berlian Jerry Amran menerangkan, ECU adalah alat untuk mengetahui kecepatan akhir saat sebelum air bag mengembang. ECU, kata dia, adalah sebuah alat berbentuk kotak kecil yang terletak di bagian persneling.
"Alat itu kita ambil, lalu akan kita analisis 2-3 minggu ke depan. Kami akan bawa ke principle di Jepang untuk dibaca ECU air bag tersebut," kata Jerry, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (26/1/2015).
Jerry mengaku belum bisa memprediksi kecepatan mobil saat terjadinya tabrakan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/1/2015). Sebab, kata dia, semuanya itu harus berdasarkan pada data yang konkret.
"Untuk kecepatan, belum bisa kita jawab sebelum dilakukannya pemeriksaan. Jadi, belum bisa diketahui. Kita belum bisa menerka-nerka," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Seksi Yanmas Kecelakaan Lalu Lintas Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Miyanto menerangkan, hasil pemeriksaan dari ATPM nantinya akan digabungkan dengan hasil pemeriksaan oleh polisi dengan menggunakan traffic accident analysis (TAA) yang telah dilakukan pada Kamis (22/1/2015) pekan lalu.
"Jadi, untuk mencari titik terang dari kasus ini, selain memeriksa saksi-saksi yang melihat, mendengar, dan turut serta pada saat kejadian, polisi juga mengundang ATPM Mitsubishi untuk melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan," kata Miyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.