Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APM Mitsubishi Periksa Outlander yang Terlibat Kecelakaan di Pondok Indah

Kompas.com - 26/01/2015, 13:18 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Agen Pemegang Merek (APM) Mitsubishi akan memerika mobil Mitsubishi Outlander yang menyebabkan kecelakaan yang menewaskan empat orang di Pondok Indah. Mobil bercat putih itu akan diperiksa guna mengetahui kondisi kendaraan.

Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, selain untuk mengetahui kondisi kendaraan, pemeriksaan terhadap Outlander juga untuk mengetahui kecepatan mobil sebelum, sesaat dan setelah terjadinya kecelakaan. Selain itu, dapat diketahui apakah fungsi rem dan roda bekerja dengan baik pada saat terjadinya benturan.

"Di mobil itu kan ada chip-nya, nanti chip-nya diperiksa di kantor Mistubishi untuk mengukur kecepatan mobil," kata Sutimin saat dihubungi di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/1/2016).

Hal-hal lain yang juga akan diperiksa, kata Sutimin adalah airbag dan fasilitas-fasilitas lain yang berkaitan dengan terjadinya kecelakaan. Diketahui, mobil Outlander yang kemudikan Christopher adalah tipe PX yang dilengkapi fitur triptonic. Kendaraan tersebut juga dilengkapi fitur seperti Antilock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), dan brake over ride. Artinya, jika pedal gas ditekan bersamaan dengan pedal rem, maka komputer akan membaca perintah untuk mengerem.

Sebagai pembanding, polisi juga melibatkan tim Traffic Accident Analysist (TAA) untuk mengetahui berapa kecepatan. Tim TAA juga tengah mendalami apakah Christoper melakukan pengereman pada saat terjadinya kecelakaan tersebut.

Menurut keterangan saksi mata, kendaraan itu melaju dalam kecepatan yang cukup tingi dan tidak ada upaya untuk mengerem. Tetapi, kecepatan sebenarnya masih dalam proses penyidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com