Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Jakarta Selatan: Hukuman Siswa SMAN 3 Sudah Benar

Kompas.com - 05/02/2015, 19:04 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pemukulan yang dilakukan enam siswa SMAN 3 kepada seorang pria yang diketahui bernama Erick (32) membuat pihak sekolah menjatuhkan hukuman. Enam siswa kelas XII itu diskorsing hingga tamat sekolah, meskipun tetap difasilitasi untuk mengikuti ujian, baik ujian praktik, ujian sekolah, dan ujian nasional.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Selatan Budiana menilai, hukuman yang diterima keenam siswa itu adalah bentuk pembinaan bagi pelajar supaya tidak melakukan tindakan serupa.

"Bagaimanapun pemukulan itu melanggar peraturan, maka mereka harus dibina. Ini tentu tidak terlepas dari prinsip pendidikan," kata Budiana, Kamis (5/2/2015).

Ia mengatakan, guru dan kepala sekolah telah merumuskan hukuman yang paling tepat bagi keenam siswa itu. [Baca: Orangtua Siswa SMAN 3 Laporkan Kepala Sekolah ke Polda Metro]

Maka, dia menganggap menjatuhkan skorsing merupakan hukuman yang terbaik. Ini karena hukuman tersebut lebih ringan daripada harus dikeluarkan dari sekolah. "Pertimbangannya kan banyak, mereka sudah kelas XII, sebentar lagi ujian," ucapnya.

Ia menegaskan, hukuman bukan bermaksud untuk menyusahkan siswa, tetapi memberikan pembinaan. Jika ada pihak-pihak yang tidak terima, maka itu bersifat subjektif.

Bahkan, kata dia, sekolah sudah benar dalam memberikan tahapan pemberian hukuman. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah mengatakan untuk mengeluarkan siswa sekolah negeri yang melakukan kekerasan.

Diketahui, enam siswa itu melakukan pemukulan terhadap Erick yang juga alumni sekolah itu, angkatan 2000 pada Jumat (30/1/2015) lalu sekitar pukul 17.00. [Baca: Kronologi Pemukulan oleh 6 Siswa SMAN 3 Versi Orangtua]

Pemukulan itu diduga dipicu oleh tindakan alumni tersebut yang hendak melakukan pelecehan terhadap salah seorang siswi. Pemukulan tersebut mengakibatkan alumni itu terluka cukup parah hingga harus menerima jahitan di wajahnya dan retak tulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com