Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Perluas Cakupan Transjakarta

Kompas.com - 06/02/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Integrasi sejumlah moda angkutan umum dengan transjakarta dinilai bakal meningkatkan area pelayanan dan jaringan, jumlah penumpang, serta mengurangi transfer penumpang dan jarak kedatangan bus. Oleh karena itu, integrasi angkutan-angkutan umum di DKI Jakarta diharapkan lebih cepat terwujud. Penumpang pun tidak perlu repot berganti-ganti angkutan.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto, Kamis (5/2/2015), mengatakan, berdasarkan kajian lembaganya, integrasi sembilan rute kopaja dan metromini dengan Koridor 1 (Blok M-Kota) dan Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) transjakarta dapat menambah cakupan area layanan sepanjang 55 kilometer di luar koridor. Selain itu, jumlah pengguna transjakarta meningkat hampir dua kali lipat.

Integrasi juga sekaligus dapat memperbaiki pelayanan angkutan umum nontransjakarta, termasuk menghilangkan kebiasaan ngetem yang memicu kemacetan. Integrasi akan lebih efektif dampaknya terhadap pelayanan pengguna jika diikuti penyatuan pengelolaan dan sistem tiket. Pengguna angkutan umum akan lebih nyaman karena jarak kedatangan bus lebih pendek.

Menurut Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, integrasi dengan transjakarta di jalur kopaja jurusan Ragunan-Pasar Senen sejak dua tahun lalu bisa menjadi pertimbangan. Integrasi memang belum sempurna, antara lain, karena penerapan tiket berbeda, tetapi pengguna lebih terlayani karena jarak antarbus relatif pendek.

Shafruhan menilai, rencana uji coba penyatuan pengelolaan kopaja S66 rute Blok M-Manggarai yang sedang dimatangkan saat ini kurang efektif untuk melihat hasil keseluruhan. Uji coba idealnya dilakukan di sejumlah trayek angkutan umum, baik yang bersinggungan maupun tidak bersinggungan dengan jalur transjakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, pada prinsipnya tidak banyak perbedaan antara rencana uji coba kali ini dan rekomendasi yang pernah disampaikan ITDP ke Pemprov DKI Jakarta tahun 2012.

Selain menyiapkan rencana integrasi antar-moda transportasi, PT Transportasi Jakarta kemarin juga menguji coba penerapan tiket elektronik di Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) dan Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas).

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, tinggal dua koridor itu yang belum menerapkan tiket elektronik. ”Di 10 koridor lain sudah diterapkan tiket elektronik lebih dulu. Khusus di dua koridor ini, kami uji coba tiket elektronik bus transjakarta sekaligus bus APTB,” katanya.

Penumpang yang naik bus transjakarta tidak perlu lagi membayar dua kali untuk naik bus APTB. Mereka cukup menempelkan kartu satu kali dan membayar Rp 6.000.

Kosasih menargetkan, sampai akhir Februari semua halte di sepanjang Koridor IV dan Koridor VI menerapkan tiket elektronik. Penerapan tiket elektronik diharapkan mengurangi antrean calon penumpang di loket.

Menunggu realisasi

Adapun Dinas Perhubungan Kota Tangerang masih menunggu realisasi 40 unit bus transjabodetabek bantuan Kementerian Perhubungan. Sepuluh bus di antaranya akan melayani warga Tangerang dari Poris Plawad hingga Kemayoran, Jakarta Pusat, dan 30 unit bus lainnya dengan rute Poris Plawad-Blok M, Jakarta Selatan.

”Busnya sudah ada. Saat ini sudah memasuki tahap proses hibah ke operator. Kami tinggal menunggu proses penggantian plat menjadi kendaraan umum,” kata Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang Agus Wibowo.

Agus mengatakan, selain transjabodetabek, di Kota Tangerang juga terdapat angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB). Transjabodetabek diberikan pemerintah pusat, sedangkan APTB berasal dari bantuan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini ada 10 unit bus APTB, 6 unit di antaranya dioperasikan, 2 dalam perbaikan, dan 2 bus berfungsi sebagai bus cadangan.

Di Bogor, Pemerintah Kota Bogor berencana segera merestrukturisasi Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) transpakuan yang terus merugi.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan, penyelamatan transpakuan sudah mendesak sebab layanan itu diproyeksikan sebagai angkutan umum masa depan Kota Bogor.

Restrukturisasi akan ditempuh dengan mengganti manajemen yang ada, kemudian meminta bantuan hibah bus dari Kementerian Perhubungan agar jumlah bus transpakuan bertambah. Bentuk usaha transpakuan sedang dipertimbangkan, apakah tetap sebagai operator atau sebagai penyedia trayek angkutan umum di Kota Bogor.

Ketua Badan Pengawas PDJT Transpakuan Suharto mengungkapkan, keuangan unit usaha ini hanya sanggup untuk beroperasi sampai akhir Februari 2015.

Transpakuan sejauh ini hanya melayani tiga koridor dengan kekuatan 27 bus sedang, yakni Cidangiang-Bubulak, Cidangiang-Ciawi, dan Cidangiang-Bellanova. Transpakuan masih kalah bersaing dengan angkutan kota dan angkutan umum lain yang melayani trayek yang sama.

Ketua Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Kota Bogor Yayat Supriatna mendorong agar restrukturisasi transpakuan dapat dijalankan bersamaan dengan program penataan kembali trayek, peremajaan angkot, dan perubahan status kepemilikan angkot dari pribadi ke badan hukum. (BRO/FRO/PIN/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com