Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tangerang Selatan Protes Pengurukan Situ

Kompas.com - 23/02/2015, 21:27 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengurukan Situ Tujuh Muara atau Situ Ciledug di Pamulang, Tangerang Selatan, oleh salah satu pengembang perumahan di daerah itu menuai protes warga. Pengurukan bantaran situ seluas sekitar satu hektar itu dinilai merusak kawasan tangkapan air sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan banjir.

”Sebelumnya sempat berhenti, tetapi beberapa hari ini ada aktivitas pengurukan situ lagi,” kata Bambang, seorang warga di sekitar situ, Minggu (22/2). Berlanjutnya aktivitas pengurukan itu membuat warga menggelar protes dengan berunjuk rasa pada Sabtu lalu.

Dodi Harianto, Ketua Harian Ganespa, organisasi pencinta alam di Tangerang Selatan, mengatakan, warga berdemonstrasi karena pengembang kembali melanjutkan pengurukan setelah berhenti beberapa waktu. ”Akhir tahun lalu kami juga pernah protes. Setelah itu sempat berhenti, tetapi lanjut lagi,” kata Dodi.

Warga memasang sejumlah spanduk dan plang penolakan pengurukan. Setelah didemo, aktivitas pengurukan situ tersebut berhenti. Pada Minggu, tak ada lagi alat berat yang melakukan pengurukan di areal situ. Lokasi pengurukan di tepi Jalan Ganesha Raya dikelilingi tembok, berbatasan dengan empang tempat pemancingan dan rumah warga. Tanah urukan masih terlihat baru.

”Warga menolak karena yang diuruk itu wilayah situ,” kata Budi Riyanto, warga Pamulang yang tengah memancing di tepi situ. Kawasan sekitar urukan selama ini menjadi ruang publik bagi warga dan menjadi salah satu lokasi favorit untuk nongkrong ataupun memancing.

Situ Tujuh Muara adalah salah satu situ besar di kawasan Tangerang Selatan. Situ itu terletak di Kelurahan Pamulang Barat dan Pondok Benda. Luas situ, menurut data di laman Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Selatan, saat ini sekitar 19,3 hektar.

Kondisi situ ini terancam dengan keberadaan perumahan dan pusat perbelanjaan yang dibangun permanen di kawasan bantaran situ. Situ juga dicemari dengan berbagai macam sampah.

Sudah diperingatkan

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dedi Rafidi, saat dikonfirmasi mengenai aktivitas pengembang perumahan itu, mengatakan, Wali Kota Airin Rahmi Diany sebelumnya telah memperingatkan pengembang agar tak melanjutkan pengurukan. ”Ibu Wali sempat geram karena komitmen dengan kelestarian lingkungan. Kemarin pengembang sudah diperingatkan,” kata Dedi.

Menurut dia, pihaknya akan segera melaporkan situasi terakhir di Situ Tujuh Muara kepada wali kota. ”Jika sekarang timbul persoalan lagi dan pengembang tidak mengindahkan, Ibu Wali tentu akan bertindak lebih tegas lagi,” kata Dedi.

Dari catatan Kompas, kondisi sejumlah situ di Tangerang Selatan memang memprihatinkan. Kondisi situ lainnya, seperti Situ Kuru, juga kritis. Di wilayah itu terdapat sembilan situ, yakni Situ Tujuh Muara di Pamulang, Situ Kedaung di Pamulang, Situ Parigi di Pondok Aren, Situ Rawa Kutub di Serpong Utara, Situ Gintung di Cirendeu, Situ Bungur di Pondok Ranji, Situ Kuru, Situ Rumpang, dan Situ Antap di Ciputat. (RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com