Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Belajar Kelompok, Beginilah Gambaran Rapat Input "E-budgeting"

Kompas.com - 19/03/2015, 12:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Sekretaris Daerah Saefullah telah selesai memberi pengarahan di sebuah ruangan berukuran cukup luas di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/3/2015). Keduanya kemudian meninggalkan ruangan tersebut.

Namun, langkah Ahok dan Saefullah tidak diikuti oleh ratusan orang lainnya yang juga ikut hadir di ruangan itu. Mereka adalah para pejabat dari tingkat eselon II hingga IV di lingkungan Pemprov DKI. Para pejabat ini kemudian membagi diri mereka ke dalam beberapa kelompok.

Sekilas, apa yang mereka lakukan ini tak ubahnya seperti para pelajar atau pun mahasiswa yang hendak mengerjakan tugas kelompok di kelas. Begitulah sekilas gambaran suasana rapat input e-budgeting rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2015, yang berlangsung hari ini.

Pada rapat tersebut, proses input program pada sistem e-budgeting dikerjakan oleh lima kelompok besar. Kelompok-kelompok itu terdiri dari kelompok bidang kesejahteraan rakyat, keuangan, perekonomian, pembangunan, dan pemerintahan.

Setiap kelompok dipimpin seorang pejabat yang menempati posisi sebagai asisten Sekda. Mereka adalah Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat Fatahillah; Asisten Sekda Bidang Keuangan Andi Baso Mappapoleonro; Asisten Sekda Bidang Perekonomian Franky Mangatas; Asisten Sekda Bidang Pembangunan Mara Oloan; dan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Bambang Sugiyono.

Di setiap kelompok, disediakan sebuah layar besar yang menampilkan kolom-kolom program yang akan dikerjakan pada tahun ini. Selain bertugas memimpin jalannya rapat kelompok, seorang asisten Sekda juga bertugas meminta keterangan dari para kepala SKPD ataupun UKPD, seputar program yang mereka usulkan.

Pemberian keterangan akan dilakukan secara bergiliran, yang disesuaikan dengan pemanggilan yang dilakukan pimpinan rapat. Salah satu pejabat yang tampak menunggu panggilan adalah Hendri Mardi. Ia adalah salah seorang kepala seksi yang bertugas di Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Jakarta Selatan.

Dalam rapat input program pada sistem e-budgeting, Hendri bergabung di kelompok bidang pembangunan yang dipimpin oleh Mara Oloan. Instansinya memang masuk dalam bidang ini.

Menurut Hendri, ia datang bersama dengan beberapa rekannya sesama kepala seksi, serta atasan langsung, dalam hal ini Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Jakarta Selatan.

Mereka akan menyampaikan program pengadaan barang dan jasa yang dilakukan Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Jakarta Selatan pada tahun ini.

"Ini kita lagi nunggu giliran dipanggil (oleh Mara Oloan)," ujar Hendri yang tampak duduk di bagian belakang.

Diawasi oleh Anggota DPRD Sejumlah anggota DPRD tampak hadir dalam rapat input e-budgeting. Hingga sekitar pukul 12.00, sudah tampak hadir James Arifin Sianipar dari Komisi C, Pandapotan Sinaga dan Tandanan Daulay dari Komisi D, dan Ashraf Ali dari Komisi E.

Dalam penuturannya, Ashraf Ali mengatakan bahwa sebagai seorang wakil rakyat, memang sudah seharusnya ia melakukan pengawasan dan mengawal program-program yang diusulkan.

"Ini sesuatu kebanggan buat kami bisa hadir melihat proses pembuatan anggaran yang nanti akan ditetapkan. Diharapkan sistem ini bisa memberi solusi kepada rakyat. Pemprov dan DPRD memiliki tujuan meningkatkan kesejahteran rakyat melalui proses anggaran. Nah, kita harap progran yang dibahas benar-benar program yang dibutuhkan rakyat," ujar politisi asal Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com