Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdampingan, Ahok dan Ketua DPRD Akhirnya Sepakat...

Kompas.com - 19/03/2015, 12:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah melakukan pertemuan selama lebih kurang 30 menit, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberi penjelasan terkait pertemuannya itu.

Kedua pihak yang sempat berseteru itu kini terlihat kompak dan memutuskan sebuah kesepakatan. Dalam pertemuan itu, Basuki memberikan password e-budgeting kepada Prasetio. 

"Kami membahas password, apa saja program yang bisa di-lock. Jadi DPRD sekarang kuasanya betul-betul pengawasan (dengan teknologi) canggih," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (19/3/2015).  [Baca: Ahok Janji Berikan "Password E-budgeting" kepada Ketua DPRD]

Prasetio yang berdiri di samping Basuki pun terlihat mengangguk-angguk selama Basuki berbicara. Selain Prasetio, anggota Banggar dari PDI-P Syahrial juga ikut bertemu dengan Basuki. Dengan pemberian password e-budgeting itu, kata Basuki, DPRD hanya bisa mengunci anggaran yang dirasa tidak masuk akal.

Namun, mereka tidak bisa meng-input anggaran melalui e-budgeting. Dengan demikian, fungsi DPRD akan kembali seperti fungsi awal, yakni pengawasan terhadap kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD). [Baca: Ahok: Kita Mulai Era Baru di Indonesia dengan "E-budgeting"]

"Kalau yang kira-kira DPRD ragu, nilai program enggak benar, atau pengadaan semua enggak benar, langsung pakai password dan bisa di-lock Ketua DPRD. Saya pun enggak bisa buka password Ketua DPRD. Cuma saya tahu, 'Oh ini, SKPD enggak bisa pakai barang ini karena Ketua DPRD menguncinya," kata Basuki. 

Dari penguncian oleh Ketua DPRD itu, lanjut dia, pihaknya akan memanggil SKPD yang meng-input anggaran tersebut. Hal itu berarti pegawai SKPD DKI yang masih berniat "bermain" dengan anggaran.

"Ini kerja sama yang sangat baik antara eksekutif dengan legislatif. Kami enggak kasih mereka (DPRD) enggak isi (anggaran), (program) diisi SKPD. Kami enggak mau SKPD fitnah DPRD lagi dan sebaliknya, jadi DPRD ini sekarang fungsi pengawasannya dikembalikan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com