Diprotes Soal Terminal Bayangan, Ini Jawaban Dishub DKI

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Benjamin Bukit menegaskan pihaknya akan segera menertibkan terminal-terminal bayangan tersebut.

"Kami baru saja ada pengadaan mobil derek baru, akan kami gunakan untuk menertibkan terminal-terminal bayangan itu," kata Benjamin di Kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Senin (23/3/2015).

Ia juga menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan terminal bayangan tersebut. "Kemarin sudah ada bantuan tenaga dari Satpol PP, 700 (personel) yang dikerahkan," kata dia.

Benjamin juga berjanji membereskan sarana dan prasarana di terminal tersebut. Mengingat, hal itu juga yang dikeluhkan para pengusaha PO yang menolak dipindahkan ke Terminal Pulogebang.

"Saat ini sudah ada sembilan angkot KWK, lima bus metromini, dan satu koridor transjakarta yang menuju Terminal Pulogebang. Selanjutnya kami dorong supaya semakin banyak," ujarnya.

Dishub juga akan terus berupaya menyelesaikan pembangunan jalan layang menuju terminal terbesar di Asia Tenggara itu. Benjamin mengatakan, saat ini Pemprov DKI masih terkendala dengan pembebasan lahan di sekitar terminal tersebut.

"Pembebasan lahan belum juga selesai sejak 2014. Nanti kalau sudah selesai, PT Jaya Konstruksi baru bisa menyelesaikan akses masuk terminal dari tol," kata Benjamin.

Diketahui, pembangunan jalan layang yang terhubung Tol Lingkar Luar belum selesai. Sampai saat ini akses jalan ke terminal masih terbatas karena belum selesainya proyek jalan layang itu sehingga akses menuju terminal masih menggunakan jalan sisi timur.

Benjamin menjelaskan, ke depannya di Jakarta hanya ada tiga terminal yang mengakomodasi bus AKAP, yaitu Terminal Pulogebang yang ke arah timur, Terminal Kampung Rambutan yang mengakomodasi ke arah selatan, dan Terminal Kalideres ke arah barat.