DO dan ES kali pertama bertemu di Bogor pada 19 Februari silam untuk berbisnis batu akik. Dari Bogor, ES mengajak DO ke Depok dengan alasan untuk survei lokasi jualan batu akik.
"Tadinya saya mau ke Jawa bertemu seseorang untuk bisnis batu akik. Namun, ES mengajak saya ke Depok dengan alasan survei tempat bisnis. Saya percaya saja," kata DO di Mapolres Depok, Selasa (24/3/2015).
Sesampainya di Depok, DO diminta ES menunggu temannya yang akan mengantarkan mobil. Mobil tersebut akan digunakan oleh ES dan DO ke Jawa. Hingga malam hari, ternyata teman yang dimaskud ES tak kunjung tiba. Akhirnya, ES meminta DO menunggu di Hotel Oliarta.
Menunggu hingga pukul 02.00 dini hari, keesokan harinya, DO dan ES akhirnya memesan kamar. ES beralasan ingin mandi. Akhirnya, keduanya mengobrol dalam kamar hingga ES ketiduran. Saat temannya datang, ES malah mengusirnya.
"Malam itu saya diperkosa oleh ES. Jika tidak mau, dia akan membunuh saya pakai pistol," cerita DO.
Selain diancam akan dibunuh, ES juga mengancam akan menyebarkan video hubungan intim mereka, yang menurut ES direkam olehnya.
Setelah kejadian tersebut, DO diajak ke rumah kontrakan ES. Selama 32 hari di rumah kontrakan itu, DO sering diancam akan dibunuh jika tidak menuruti keinginan ES. Dia mengaku disiksa secara fisik, termasuk secara seksual.
"Dia sering mengancam mau membunuh saya pakai pisau, mencekik saya. Tiga hari yang lalu, saya pukul 03.00 pagi diseret ke rel kereta api. Di sana, ES mengajak saya untuk mati berdua, kemudian ES juga mengacungkan samurai ke punggung saya, sampai saya sujud-sujud minta maaf dan akan menuruti keinginan dia supaya dia tidak akan membunuh saya," tutur DO.
DO mengaku sering berteriak dan meminta tolong, tetapi tidak ada seorang pun yang mau menolongnya. Menurut DO, keluarga ES pun takut pada pria itu.
"ES sering menyeret saya di keramaian. Di sana banyak orang melihatnya, tetapi tidak ada yang mau menolong saya karena dia anggota ormas dan ditakuti," ujar DO.
DO baru bisa menyelamatkan diri ketika polisi menggerebek rumah kontrakan ES di Depok pada Senin (23/3/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.