Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mario Mengaku Nekat Ikut Terbang di Ruang Roda Pesawat untuk Temui Jokowi

Kompas.com - 08/04/2015, 19:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Mario Steven Ambarita (21) mengaku punya tujuan tersendiri yang membuatnya nekat masuk ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia GA177, Selasa (7/4/2015). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah 1 Soekarno-Hatta, Bintang Hidayat, sore ini.

"Kata dia (Mario), tujuannya ke sini itu mau ketemu Jokowi (Joko Widodo). Akan tetapi, dia enggak bilang mau ngapain ke Pak Jokowi," tutur Bintang, Rabu (8/4/2015) petang.

Keinginan Mario untuk menemui Presiden RI itu juga diketahui oleh salah satu pegawai di lingkungan Kantor Otoritas, yakni Yuda (54).

Ibu yang merupakan pemilik kantin di belakang Kantor Otoritas itu mengaku bahwa saat mengantarkan makanan tadi siang, dia sempat berbincang dengan Mario.

"Dia bilang sih kesal sama Pak Jokowi, terus niatnya mau ketemu minta turunin harga BBM (bahan bakar minyak)," ujar Yuda. [Baca: Insiden Menyelinap ke Ruang Roda Pesawat, Mario Jalani Olah TKP di Dua Bandara]

Namun setelah mengucapkan hal tersebut, Mario juga menyampaikan kepada Yuda bahwa ia ingin bertemu Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Puan Maharani serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Tedjo Edhy Purdijatno. Namun, tidak jelas apa tujuan Mario berniat menemui mereka.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan pemeriksaan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penerbangan Sipil, Mario telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mario diduga melanggar dua poin dalam Undang-Undang Penerbangan, yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Pasal 421 tentang Memasuki Daerah Terbatas dan Pasal 435 tentang Memasuki Bandar Udara yang Dapat Membahayakan Keselamatan Penerbangan, dengan ancaman hukuman maksimal satu tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta (Pasal 421) dan Rp 500 juta (Pasal 435).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com