JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku puas terhadap kinerja beberapa pejabat DKI hasil perombakan besar-besaran pada 2 Januari 2015 lalu. Salah satunya adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono. Basuki mengatakan tidak akan mengganti posisi Heru dengan orang lain dalam perombakan nanti.
"Pak Heru bagus banget. Enggak diganti. Masa dirotasi. Bila perlu Pak Heru jadi gubernur," ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (22/4/2015).
Selain Heru, Basuki juga puas terhadap kinerja Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal. Menurut Basuki, Yusmada memiliki pengetahuan yang mumpuni. Basuki mengaku pernah mengatakan kepada Yusmada bahwa dia tidak suka ada penghematan anggaran membuat produk kegiatan hancur.
"Misalnya contoh persimpangan lalu lintas yang padat, ada lubang. Kalau Anda gunakan betonisasi yang biasa, seminggu (jalanan) baru dibuka. Apa enggak hancur ekonomi orang?" ujar Basuki.
"Nah, dia (Yusmada) bisa ngusulin, 'Pakai yang tujuh jam aja, Pak, mahal sedikit tapi mulus'. Artinya kan orang ini ngerti," tambah Basuki.
Selain itu, Basuki juga mengaku masih puas dengan kinerja Kepala Dinas Kebersihan DKI Saptastri Ediningtyas. Menurut Basuki, Tyas memiliki manajemen yang baik.
"Bu Tyas ya okelah. Kalau buat manajemen, dia enggak setengah-setengah," ujar Basuki.
Sebagai informasi, dalam waktu dekat, perombakan SKPD bakal kembali dilakukan. Perombakan secara besar-besaran akan dilakukan terhadap semua SKPD dan UKPD, mulai dari lurah, camat, sekretaris kota, hingga kepala dinas.
Semula, evaluasi dan perombakan akan dilakukan pada April 2015 ini. Namun, karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2015 baru cair bulan April ini, evaluasi dan perombakan pun tertunda.
"Kami mau perombakan begitu APBD masuk (cair). Ini (perombakan) kan menunggu APBD dulu. Kalau (pejabat) saya potong (pecat), yang ribut sama saya banyak. Harus satu-satu saya selesaikan," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.