"Kalau untuk standar pelayanan masih kurang dengan jumlah 27 unit," kata Yudi, penanggung jawab Alarm Center DKI Jakarta, Jumat (24/4/1015).
Padahal, kata Yudi, mobilisasi di Jakarta cukup tinggi. Sehingga hal tersebut bisa menghambat kerja ambulans yang harus cepat.
"Kita melayani masyarakat DKI Jakarta yang padat dan macet. Belum lagi hal-hal lainnya yang bisa menghambat," ucap Yudi.
Jumlah 27 unit itu tersebar di lima kota administrasi, yakni Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Yudi menyebut penyebaran unit tersebut tidak mengakomodir semua kecamatan di Jakarta. "Seharusnya minimal ada 44 unit. Karena ada 44 kecamatan di DKI. Karena kita bersentuhan dengan masyarakat secara langsung," kata Yudi.
Dia tak menampik jumlah unit ambulans berkurang tiap tahunnya. Salah satunya karena peremajaan kendaraan operasional.
"Mobil gitu 24 jam kerjanya. Wajar jika lima tahun harus ganti karena rusak akibat mobilitas tinggi," kata Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.