Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Tewas Ditikam Kakak Kandungnya di Jakarta Pusat

Kompas.com - 05/05/2015, 19:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang adik rela meregang nyawa di tangan kakak kandungnya. Korban, Hendra Saputra (33) tewas setelah ditusuk Suhendi (35) di rumahnya sendiri Jalan Kampung Rawa Selatan III RT 09/8 Kelurahan Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Sebelum menusuk adiknya, Suhendi tengah memasak mi goreng di dapur. Saat itu, Hendra menyapa kakaknya, namun tak digubris.

"Tiba-tiba Suhendi mendatangi Hendra dan langsung menikamkan pisau ke dada adiknya," kata Kapolsek Johar Baru, Komisaris Wiyono, Selasa (5/5/2015).

Hendra tak sempat menghindar. Ia pun akhirnya jatuh bersimbah darah di depan keluarganya yang sedang berkumpul.

Hendra diketahui sebelumnya sehabis membeli batu akik bersama adiknya, Adimas (21). Setelah itu mereka berkumpul bersama anak Hendra, Adel (2) pukul 17.00 WIB, Senin (4/5/2015).

"Saya refleks teriak kencang. Saya juga sempat melihat kakak ipar saya itu bawa pisau berlumuran darah kembali ke dalam rumah," ujar Ika (29), istri hendra.

Setelah Ika teriak, warga sekitar langsung mendatangi tempat kejadian. Mereka berusaha menolong Hendra dengan membawa ke RSCM. Sayangnya, korban tak dapat ditolong dan menghembuskan nafas terakhir pukul 04.30 WIB tadi.

"Korban menderita luka tikam di bagian rusuk sebelah kanan serta goresan pisau di sepanjang dada hingga akhirnya meninggal dunia," kata Wiyono.

Menurut Ika, Suhendi sempat mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya Ia menjalani perawatan di Cirebon selama tiga bulan dan baru pulang ke Jakarta dua minggu yang lalu.

Kendati demikian, polisi akan tetap memproses kasus ini. Suhendi juga langsung diringkus oleh Polsek Johar Baru. "Pelaku sudah kami amankan dan ini masalah keluarga," ucap Wiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com