Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Dinas Kebersihan Tak Lagi Sewa Truk Sampah

Kompas.com - 11/05/2015, 13:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau Dinas Kebersihan untuk tidak lagi menyewa truk sampah. Menurut dia, lebih baik Dinas Kebersihan DKI membeli ribuan unit truk sampah dibandingkan menyewa dari pihak swasta. Padahal, lanjut Basuki, Dinas Kebersihan kerap mengeluh kekurangan truk untuk mengangkut sampah. 

"Saya tanya (ke Kepala Dinas Kebersihan Saptastri Ediningtyas), peremajaan truk sampah kapan beres? Beliau bilang, tahun depan baru selesai, kan lucu. Kalau ada uang, buat apa tiga tahun peremajaan truk, kalau saya langsung beli 1.000 unit truk sampah saja," kata Basuki di Balai Kota, Senin (11/5/2015). 

Dengan tidak membeli unit truk sampah, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI terkait kembali menyewa truk dari swasta. Padahal, sewa truk sampah juga bukan solusi terbaik. Sebab, tak semua sampah lingkungan diangkut oleh truk sampah sewaan milik swasta tersebut.

Pengangkutan sampah juga tidak diketahui karena truk sampah milik swasta itu tidak dilengkapi dengan GPS (global positioning system).

Tahun ini, lanjut dia, Dinas Kebersihan akan membeli sebanyak 380 unit truk sampah dan sekitar 300 unit truk sampah tahun depan. Basuki mewajibkan pemasangan GPS di setiap unit truk sampah. Pembelian unit truk sampah, diyakini Basuki, jauh lebih hemat dibandingkan dengan menyewa truk sampah dari swasta.

"Pokoknya tahun lalu, kami habis (biaya sewa truk sampah) Rp 400 miliar, itu yang bikin saya marah-marah. Rp 400 miliar mendingan buat beli truk sampah yang satu unitnya harganya Rp 400-an juta, bisa dapat 800 unit truk sampah, ini yang bikin saya marah-marah," kata Basuki. 

Apabila DKI memiliki 800 unit truk sampah yang berkualitas baik, Basuki menjamin wilayah Ibu Kota menjadi bersih. Truk itu terus berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya.

Dari GPS yang dipasang di truk sampah, Pemprov DKI akan mengintegrasikannya ke dalam sistem Jakarta Smart City sehingga masyarakat bisa mengetahui persis keberadaan truk-truk sampah milik DKI.

"Jadi, memang kami itu enggak niat (buat bekerja baik), ada sesuatu yang aneh di Jakarta. Tapi, enggak apa-apalah aku kan orang yang paling sabar," kata Basuki. 

Seperti diberitakan, pagi tadi Pemprov DKI menerima sebanyak lima unit truk sampah dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Sumbangan itu merupakan program corporate social responsibility (CSR). Lima truk sampah itu akan ditempatkan di wilayah Jakarta Utara.

Penandatanganan berita acara serah terima lima unit truk sampah dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo RJ Lino dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com