Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Leletnya Lelang Kegiatan DKI...

Kompas.com - 13/05/2015, 08:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Banyaknya lelang yang belum dilakukan oleh SKPD DKI Jakarta dinilai karena dampak dari kisruh APBD DKI Jakarta antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI. Hal ini membuat SKPD ragu melakukan lelang karena menunggu kepastian APBD DKI apakah menggunakan Perda atau menggunakan Pergub.

"SKPD ini banyak yang ragu. Apakah anggaran mereka dipangkas atau dikurangi dengan diberlakukannya Pergub APBD DKI 2015, jadi mereka terlambat mengajukan lelang kegiatan," kata Kepala Badan Layanan Pengadaaan (BLP) DKI Jakarta Irvan Amtha, Selasa (12/5/2015). 

Ada empat tahapan lelang pengajuan dokumen lelang pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015. Pertama, SKPD mengumumkan kegiatan yang akan dilelang di sistem informasi rencana umum pengadaan (SIRUP). Kedua, SKPD dan Badan Layanan Pengadaan Barang Jasa DKI melakukan kajian ulang Rencana Umum Pelelangan (RUP). Ketiga, SKPD mengkaji ulang Rencana Penyediaan Barang dan Jasa Pemerintah (RPP) dan terakhir, SKPD mengusulkan lelang kegiatan. 

SKPD, kata dia, harus mengumumkan kegiatan yang akan dilelang di SIRUP ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). SIRUP ini gambaran kegiatan yang akan dilelang tahun ini.

Kemudian, SKPD mengundang BLP untuk mengkaji ulang RUP, dari yang ditayangkan di LPSE, mana yang sudah siap, paketnya bagaimana, digabung atau tidak.

"Setelah selesai, kami dan SKPD mengkaji ulang RPP dan jika semua sudah beres, SKPD mengajukan lelang ke kami," kata mantan Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com