Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Jamin Beras Palsu Tak Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 20/05/2015, 06:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian Hermanto mendesak pemerintah melakukan langkah konkret mencegah beras palsu yang diproduksi di Tiongkok masuk ke Indonesia.
 
"Pemerintah harus memberikan jaminan, jangan sampai beras palsu itu masuk ke Tanah Air, ini penting untuk menentramkan masyarakat yang resah karena isu beras palsu," kata dia di Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/5/2015).
 
Menurut dia berdasarkan laporan yang ada beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri atau plastik.
 
Hermanto mengatakan kalangan masyarakat yang resah telah meminta klarifikasi tentang hal ini agar ada kepastian .
 
"Masyarakat butuh penjelasan dan langkah konkret pemerintah dalam mengantisipasi hal ini," ujarnya.
 
Ia mengatakan jaminan yang diberikan pemerintah tidak cukup dengan pernyataan dan harus ada langkah konkret guna mencegah masuknya beras palsu ini ke Indonesia.
 
Menurutnya, ada dua cara beras palsu itu bisa masuk Indonesia yaitu melalui impor beras atau pasar gelap.
 
"Dengan tidak melakukan impor beras, berarti secara tidak langsung telah menutup pintu legal bagi masuknya beras palsu itu ke Indonesia," ujarnya.
 
Lebih lanjut ia mendesak pemerintah agar tidak melakukan impor beras dan mendorong dalam mencukupi kebutuhan beras nasional menggunakan berbagai cara untuk menyerap beras dan gabah hasil panen petani.
 
"Substansi dari UU Pangan adalah kedaulatan pangan," ujar dia yang terlibat langsung dalam pembahasan UU Pangan.
 
Sementara, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, pihaknya menyiapkan empat strategi dalam rangka mewujudkan swasembada pangan dengan target tiga juta ton produksi beras pada 2017.
 
Irwan menyampaikan langkah yang dilakukan antara lain pembenahan dan pembangunan irigasi, memaksimalkan peran penyuluh pertanian, mengembangkan metode baru, memastikan ketersediaan pupuk bagi petani.
 
Irwan optimistis dalam waktu tiga tahun target swasembada berupa produksi tiga juta ton padi dapat tercapai di Sumbar dengan memaksimalkan peran jajaran Dinas Pertanian dan pihak terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com