"Selama ini kami berpikir, yang terbaik penyelenggaraannya kan sore karena banyak orang berkumpul. Orang-orang kepanasan atau kehujanan juga enggak peduli kalau kami lihat. Padahal, banyak tamu undangan mengeluh duduk 'dijemur' 2,5 jam, makin lama orang makin malas datang ke Jakarnaval," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6/2015).
Oleh karena itu, Basuki akan mengevaluasi waktu pelaksanaan Jakarnaval, apakah acara pawai kebudayaan itu akan diselenggarakan siang, sore, atau malam hari.
Setelah dilaksanakan sejak tahun 2013 lalu, Pemprov DKI, kata Basuki, selalu menganggap Jakarnaval pantas dilaksanakan pada waktu sore hari. Ternyata, banyak pihak yang merasa kepanasan.
Pada Jakarnaval tahun 2013 lalu, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo, naik kuda dan berbusana ala Kaisar Tiongkok. Jokowi naik kuda mulai dari depan Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Jokowi menyapa warga Jakarta yang memadati kawasan tersebut.
Sementara itu, Basuki yang masih menjadi Wakil Gubernur DKI memakai seragam biasa dan hanya melepas pawai kebudayaan di depan Balai Kota bersama sang istri Veronica Tan.
Pada penyelenggaraan Jakarnaval tahun 2014, Basuki yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur melepas pawai kebudayaan dari sebuah panggung di sisi timur Monas. Ia tidak menggunakan kostum seperti yang dilakukan Jokowi.
Hal serupa dilakukan Basuki pada tahun 2015 ini. Pria yang akrab disapa Ahok itu berpendapat penyelenggaraan Jakarnaval tahun ini telah membuat banyak warga Jakarta terhibur. "Buat warga sih, Jakarnaval sukses ya," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.