Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Selamat Penusukan di Tangerang Masih Kritis

Kompas.com - 08/06/2015, 14:27 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus penusukan di di Gang Haji Ridi Sumardi, Sudimara Selatan, Ciledug, Tangerang, Minggu (7/6/2015), masih didalami polisi. R (17), korban penusukan yang selamat, masih dalam kondisi kritis. Dia belum sadarkan diri.

Wakapolsek Ciledug Ajun Komisaris Sugiyarna, mengatakan, R belum bisa dimintai keterangan. Dia masih dirawat di ICU Rumah Sakit Bhakti Asih, Ciledug, Tangerang.

"Kondisinya belum bisa bicara," kata  saat ditemui di RS Bhakti Asih, Ciledug, Tangerang, Senin (8/6/2015).

Petugas jaga di RS Bhakti Asih menyebut R belum sadarkan diri sehingga belum bisa dijenguk. "Tunggu ya. Belum sadar (R)," kata perawat tersebut.

Keluarga R, Yusuf Silaban (32), mengatakan bahwa R telah dioperasi. Operasi dilakukan pada Minggu (7/6/2015) malam. "Dioperasi, jahitan luar dalam," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, dokter memang belum memperbolehkan R berbicara. Hal itu untuk mencegah terjadinya pendarahan lebih parah di bagian lehernya.

"Kalau ngomong takutnya darahnya keluar lagi. Jadi harus diistirahatkan 12 jam," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, luka sayatan di leher R cukup dalam dengan panjang 10 centimeter. Sebab, kata dia lagi, selain ditusuk, benda tajamnya ditarik dan hampir mengenai urat.

Sementara itu, adik R, P (13), yang ditemukan tewas juga dengan luka tusukan, telah dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com