Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Administratif Jakarta Utara: Pergulatan Kota 13 Muara

Kompas.com - 22/06/2015, 15:00 WIB


Oleh Saiful Rijal Yunus

Banjir adalah hal akrab bagi warga di Jakarta, terlebih di wilayah utara provinsi khusus ini. Dengan muka tanah yang lebih rendah dari permukaan laut, bangunan yang terus tumbuh, dan semakin hilangnya pesisir, membuat wilayah ini paling rentan terendam. Sejumlah program pun dilakukan agar dapat meminimalisasi dampak dari rendaman banjir yang semakin parah.

Telah puluhan tahun Luki (27) menetap di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bersama keluarganya, karyawan swasta ini menempati salah satu kawasan yang saat ini semakin sesak oleh bangunan. Selama itu pula, semenjak ia mampu mengingat masa kecilnya, banjir rutin menyapa kediamannya.

"Kalau banjir semata kaki hingga betis itu biasa, rutin terjadi setiap tahun. Banjir pada awal tahun ini lumayan, karena mencapai pinggang," ucapnya, di Jakarta, Rabu (17/6).

Bahkan, lanjut Luki, pada banjir 2007 lalu, tinggi air di dalam rumahnya mencapai dada atau lebih dari 1 meter. Untuk membersihkan rumah, harus menghabiskan waktu selama seminggu karena tebal lumpur mencapai 15 sentimeter.

Kawasan Kelapa Gading hanya salah satu wilayah yang rentan banjir dari enam kecamatan di Jakarta Utara. Wilayah Pademangan, Koja, Cilincing, Tanjung Priok, hingga Penjaringan setiap tahun tak lepas dari hantaman banjir.

Kapuk Muara, Kamal Muara, dan sebagian Sunter merupakan beberapa wilayah yang memiliki masalah lain. Saat air laut pasang, wilayah tersebut selalu ikut terendam karena terkena banjir rob.

Sebagai daerah pesisir, Jakarta Utara menjadi muara 13 sungai yang mengalir di wilayah Jakarta. Hal itu juga berarti wilayah yang memiliki luas daratan 154,11 kilometer persegi ini sekaligus menjadi pintu gerbang gelombang pasang yang tak jarang menimbulkan banjir rob.

Sejak dari Masa Tarumanagara, sekitar 1.600 tahun lalu, pembuatan saluran air telah menjadi salah satu strategi raja. Prasasti Tugu yang ditemukan di Kampung Batutumbuh (sekarang wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara), tahun 1911, mengisahkan hal itu.

Purnawarman disebut membangun dua saluran air yang diberi nama Chandrabhaga dan Gomati (dua nama sungai di India) melintasi istananya. Panjang saluran air 6.122 tombak atau sekitar 11 kilometer (Kompas, 27 Juli 2013).

Saat ini, data Pemerintah Kota Jakarta Utara menunjukkan, jumlah panjang saluran air makro (kali dan sungai) yang terdapat di wilayah ini sepanjang 99,9 kilometer.

Sementara itu, total panjang semua saluran air, baik makro, mikro, maupun saluran penghubung, mencapai 799 kilometer. Faktanya, tidak semua saluran air ini berfungsi dengan baik karena tertutup sedimentasi. Sebagian di antaranya bahkan diokupasi bangunan.

"Oleh karena itu, perbaikan saluran air itu harus terus dilakukan. Air pasti tidak bisa mengalir apabila penuh lumpur, yang akan berujung pada tergenangnya wilayah sekitar. Normalisasi saluran juga terus diupayakan," kata Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

Normalisasi sejumlah saluran, baik makro maupun mikro, memang terus dilakukan. Pada saluran makro, normalisasi yang dilakukan pemprov dan pemerintah pusat, terhitung sebagian besar kali dan sungai, telah dikerjakan, seperti Kali Sunter, Kali Angke, Kali Adem, Kali Asin, Kali Tanjungan, juga Kali Sentiong.

Selain saluran, tambah Rustam, hal yang mendesak lainnya ialah penambahan waduk dan sistem polder. Air yang melimpah ditampung terlebih dahulu, lalu dialirkan ke kali menuju laut dengan mesin berkapasitas besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com