Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2015, 23:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan sejumlah proyek untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di Ibu Kota. Salah satunya adalah rencana pembangunan jalan layang di Semanggi untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (1/7), mengatakan, kemacetan di jalan melingkar di Semanggi, yang menjadi perpotongan antara jalur Jalan Sudirman dan Jalan Gatot Subroto, semakin parah, terutama di belokan menuju jalan melingkar.

"Kami ingin membangun jalan di bagian luarnya sehingga kendaraan tidak perlu berputar di dalam lingkaran. Kendaraan bisa langsung berbelok ke kiri dan masuk ke jalan layang," katanya

Saat ini, jalan layang itu masih dalam tahap perencanaan dan pembuatan desain. Jalan itu direncanakan dibangun hampir setinggi Jalan Tol Dalam Kota. Basuki akan melaporkan rencana tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan. Sudah ada pembahasan awal di kementerian dan ada dalam perencanaan, tetapi kemungkinan ada beberapa pilihan desain jalan layang.

Kemarin, Basuki bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membahas percepatan pembangunan infrastruktur. Salah satu hal yang akan dibahas adalah proyek jalan layang Semanggi tersebut.

Biaya pembangunan jalan layang diperkirakan Rp 500 miliar. Basuki hendak menawarkan proyek itu pada pengembang swasta. "Kewajiban pengembang (untuk membangun hunian) bisa dialihkan ke sini (jalan layang). Saya sudah bicara dengan pengembang dan beberapa di antaranya ada yang tertarik," ujarnya.

Dana cair

Penyelesaian pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Raya Joglo masih jalan di tempat. Warga menanti tindak lanjut Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta. Di sisi lain, dana pembebasan lahan senilai Rp 30 miliar untuk membebaskan lahan sudah cair.

Rojali (45), Ketua RT 010 RW 003 Kelurahan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, mengatakan, masih ada tanah milik beberapa warga yang belum dibebaskan. Salah satunya tanah wakaf milik Masjid Jami' Al Mubarok yang berada di tepi Jalan Raya Joglo.

"Warga maunya masjid digeser ke selatan. Nah, di selatan itu adalah tanah milik PT Alfa Goldland Realty," ujar Rojali, saat ditemui, kemarin.

Fredy (29), warga RT 010 RW 003 Joglo, menambahkan, dirinya merelakan tanah miliknya terkena proyek pembebasan lahan sepanjang 6-8 meter. "Dulu (tahun 2013) pembayarannya sekitar 30 persen di bawah nilai jual obyek pajak," ujar pemilik toko bangunan itu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pembebasan Lahan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Achmad Dahlan menuturkan, dari total 150 bidang tanah yang akan dibebaskan, masih ada 19 bidang tanah yang belum bebas. Sebanyak 16 bidang milik PT Alfa Goldland Realty. Adapun tiga bidang lain milik warga.

Proyek pelebaran jalan sepanjang 1,4 kilometer itu dimulai tahun 2009. Jalan Raya Joglo merupakan jalan penghubung antara Jakarta dan Tangerang. Volume kendaraan yang melintas di daerah ini cukup padat. Apalagi, setelah ada proyek pembangunan Jalan Layang Ciledug-Tendean, sebagian warga mengalihkan rute perjalanannya melewati Jalan Raya Joglo.

Tol Desari

Pembangunan jembatan layang untuk Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) mulai dikerjakan. Jembatan layang sepanjang 1,6 km itu membentang dari Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Andara di Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Pembangunan ditargetkan selesai akhir tahun 2016.

Project Manager Badan Usaha Jalan Tol PT Citra Washupputowa Dionisius Widijanto di Jakarta, kemarin, menjelaskan, pembangunan Tol Desari terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan jalan tol sepanjang 12 km dari Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Sawangan, Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com