Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reformasi Birokrasi DKI Sama dengan PT KAI, Bedanya...

Kompas.com - 06/07/2015, 20:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio memandang reformasi birokrasi yang dilakukan di tubuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memang wajar terjadi di setiap instansi. Efisien atau tidaknya evaluasi pejabat DKI yang dilakukan Basuki setiap 3-6 bulan tergantung pada kompetensi Basuki sendiri. 

"Tepat atau tidak perombakan itu bisa dilihat dari konsistensi dan pencapaian target-target yang diberikan Gubernur saat pelantikan," kata Agus, saat dihubungi, Senin (6/7/2015). 

Ia mengatakan, perombakan struktur pejabat di Pemprov DKI tak jauh berbeda seperti yang dilakukan di PT Kereta Api Indonesia (KAI) serta Kementerian Perhubungan. Bahkan, di PT KAI, perombakan pejabat bisa terjadi setiap minggu. Perombakan pejabat dalam waktu cepat itu, lanjut Agus, tidak masalah ketika pejabat yang dilantik berkomitmen untuk menjadi seorang "dirigen" atau pemimpin yang baik di bidangnya.

Lebih lanjut, ia mengakui, pegawai negeri sipil (PNS) biasanya sulit menerima perubahan. Ketika mereka sudah nyaman dengan pekerjaan dan lingkungannya, mereka enggan pindah ke bidang lain dan mulai beradaptasi kembali. 

"Mereka pasti berontak, PNS itu alergi dengan perubahan. Di PT KAI dan Kemenhub, awalnya begitu kalau ada perombakan (pejabat), tapi akhirnya beres dan layanan publik membaik. Masalahnya, kalau di DKI itu gubernurnya bicara kasar, tidak pakai tata krama dan benar, sekarang banyak demoralisasi," kata Agus.  

Supaya mendapat orang yang tepat menjadi pejabat DKI, lanjut dia, Basuki harus mengubah kebiasaannya yang kerap meluapkan emosi di depan publik. Kebiasaan Basuki yang kerap memarahi anak buahnya di depan publik menjadi preseden buruk di mata PNS DKI.

"Dia harus berpikir lebih strategis soal program-program unggulannya. Jangan loncat-loncat enggak jelas seperti sekarang. Hari ini bentuk Badan Layanan Umum (BLU) besok ganti BUMD, hari ini monorel, besok bangun LRT (Light Rail Transit), enggak jelas," kata Agus. 

Pada Jumat (3/7/2015) lalu, Basuki melantik sebanyak delapan pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI. Selain itu ada sebanyak tujuh pejabat eselon III yang dilantik dan 10 pejabat eselon IV yang dilantik. Basuki juga mengukuhkan sebanyak 11 anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com