Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak hingga Tewaskan Warga, Kanit Reskrim Polsektro Tanjung Priok Dibebastugaskan

Kompas.com - 07/07/2015, 20:22 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kanit Reskrim Polsek Metro Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), Ajun Komisaris I Gede Ngurah, yang menembak mati Jupri Pasaribu (45) alias Jamal, dipastikan telah dibebastugaskan, Selasa (7/7/2015).

Konsekuensi tersebut dikatakan Kapolres Metro Jakut Komisaris Besar Susetio Cahyadi.

"Anggota Polsek Metro Tanjung Priok yang terlibat penembakan resmi dibebastugaskan mulai hari ini (Selasa)," kata Susetio di Mapolres Metro Jakut.

Menurut Susetio, hal tersebut sudah menjadi konsekuensi terhadap "aksi koboi" anggotanya. Pasalnya, penembakan yang berujung pada penghilangan nyawa seseorang tersebut melanggar kode etik kepolisian.

Dengan demikian, pihaknya tidak akan melindungi setiap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran, khususnya terkait prosedur operasi standar (SOP).

"Itu sudah konsekuensi jika melakukan kesalahan SOP. Jadi, pasti kami tindak lanjuti. Sudah ditentukan berdasarkan Bid Propam Polda, Polres tinggal menindaklanjuti," papar mantan Karo SDM Polda Kepulauan Riau tersebut. 

Sebelumnya, Jamal diduga mabuk dan berbuat onar di kawasan tempat tinggalnya di ‎Jalan Jati VIII RT 08/RW 09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakut. 

Ketua Laskar Jayakarta Jakut itu diduga terlibat cekcok dengan salah satu tetangganya, Prapto, sehingga berujung pada perusakan rumah Prapto.

Tidak terima dengan aksi Jamal, Prapto pun melaporkan hal tersebut ke Polsek Metro Tanjung Priok agar petugas mengamankan Jamal.

Saat itu, I Gede dan salah satu anggota Unit Reskrim Polsek Metro Tanjung Priok lainnya kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menindaklanjuti laporan warga tersebut. 

Namun, saat akan diamankan, Jamal diduga melakukan perlawanan dan berupaya melarikan diri. Karena itu, I Gede, yang saat itu berhadapan langsung dengan Jamal di TKP, melepaskan tembakan ke arah bagian kiri punggung untuk melumpuhkannya.

Tanpa diduga, tembakan tersebut justru menewaskan Jamal di TKP sebelum sempat tiba di rumah sakit. Mantan anggota Kelompok Darat (Pokdar) tersebut telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Sementara itu, kasus ini ditangani oleh Bid Propam Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com