Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Terancam Dibongkar, Pimpinan GKPI Mengadu ke Anggota DPRD DKI

Kompas.com - 24/07/2015, 14:54 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Joni Adventus Hutapea, menyambangi Gedung Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (24/7/2015) siang. Joni mengaku diutus langsung oleh Ketua Fraksi PDI-P Jhonny Simanjuntak untuk mengapresiasi aduan pimpinan GKPI.

"Saya disuruh langsung oleh Ketua Fraksi PDI-P, Bang Jhonny, untuk menemui pimpinan GKPI. Ada aduan dari Ketua GKPI. Jadi perlu ditindaklanjuti," ujar Joni di GKPI, Jumat siang.

Terlepas dari perintah Ketua Fraksi DPRD DKI tersebut, Joni mengaku kedatangannya juga dilakukan atas inisiatif pribadi. Sebab, kasus ini dianggapnya sebagai salah satu tugas dan tanggung jawab sebagai anggota dewan.

"Tadi saya sudah ketemu Pak Sigiro, pimpinan jemaat GKPI. Semua sudah saya catat dan akan saya sampaikan ke ketua fraksi," ujarnya. [Baca: Karena Alasan Ini, Ahok Harus Bongkar Gereja di Jatinegara]

Pantauan Kompas.com, Joni datang seorang diri menggunakan sepeda motor jenis bebek. Selain menemui pimpinan jemaat GKPI, Joni juga berencana menemui salah satu perangkat pemerintahan di wilayah tersebut.

Namun, niatan itu batal terlaksana karena yang bersangkutan tidak berada di kantornya. "Tadinya saya juga mau nemuin ketua RW 001, sekaligus menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pembongkaran gereja," ujar dia.

Sebelumnya, warga sekitar GKPI menuntut Pemkot Jakarta Timur untuk segera membongkar bangunan gereja karena tidak memiliki izin.

Penolakan warga terhadap gereja GKPI terlihat dari spanduk di depan gang masuk kompleks.  Spanduk dengan pengatasnamaan warga setempat tersebut berbunyi:

"Wali Kota Jakarta Timur untuk secepat-cepatnya membongkar gereja GKPI tanpa izin yang sudah disegel karena melanggar Perda Provinsi DKI Jakarta tentang IMB dan peraturan bersama Menteri Agama tahun 2006 tentang pendirian tempat ibadah". [Baca: Penjelasan Camat Jatinegara soal Keberatan Warga atas GKPI]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com