Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Ade Sara Memelas Minta Bertemu Pembunuh Anaknya di Rutan Salemba

Kompas.com - 25/07/2015, 09:56 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua Ade Sara Angelina Suroto berniat mengunjungi salah satu pembunuh puterinya Ahmad Imam Al Hafitd di Rutan Salemba pada Sabtu (25/7/2015) pagi. Namun, niat tersebut harus batal karena Rutan Salemba tidak menerima besuk pada akhir pekan.

Kekecewaan pun tidak bisa disembunyikan dari wajah Suroto dan Elisabeth, ayah dan ibu Ade Sara. Mereka mengaku kecewa karena tidak bisa membesuk Hafitd.

"Mohon maaf, Rutan Salemba tidak menerima kunjungan hari Sabtu dan Minggu. Mungkin bisa kembali lagi Senin," kata salah satu petugas Rutan Salemba, Iyan.

"Apa tidak boleh bertemu cuma sebentar, Pak?" tanya Elisabeth memelas.

Namun, Suroto dengan cepat menyanggahnya. Ia memutuskan untuk pulang saja.

"Sudahlah, Ma. Enggak usah hari ini, pulang saja," kata Suroto.

Kepada Kompas.com, Suroto mengaku keinginan membesuk Hafitd datang dari istrinya. Ia mengatakan, Elisabeth sudah ingin membesuk pembunuh putrinya itu sejak lama. Namun, karena jadwal kerja yang padat, mereka baru bisa datang sekarang.

"Saya sempat ragu-ragu dari semalam, bisa enggak besuk hari ini, tetapi ada info rutan buka. Makanya saya tetap ke sini," ujar Suroto di Rutan Salemba, Sabtu pagi.

Suroto dan Elisabeth tidak hanya datang berdua, tetapi juga bersama beberapa sahabat Elisabeth dan keponakannya. Mereka datang dengan mobil dan tampak santai dengan kaos berkerah dan celana jins.

Oleh karena tidak bisa membesuk Hafitd dengan alasan rutan tutup pada Sabtu-Minggu, Suroto dan Elisabeth juga mengurungkan niatnya untuk membesuk tervonis lainnya, Assyifa Ramadhani, di Rutan Pondok Bambu. Namun, mereka mengungkapkan akan datang di lain waktu untuk membesuk keduanya.

"Mungkin lain kali saya harus izin di hari kerja untuk datang ke sini," kata Elisabeth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com