Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mie Belitung Tak Jamin Terbitnya Perda APBD 2016

Kompas.com - 27/07/2015, 06:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidangan khas Belitung Timur,mie Belitung yang disajikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata "membius" hampir seluruh anggota DPRD DKI yang menjadi tamu undangan dalam acara halalbihalal. Sabtu (25/7/2015) lalu. Penyajian mie Belitung ini ditengarai sebagai langkah diplomasi Basuki untuk mendekatkan hubungan dengan anggota DPRD dan mewujudkan penerbitan Peraturan Daerah (Perda) APBD 2016. 

Seperti yang diketahui, DKI kini menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) APBD 2015 dengan nilai anggaran yang sama dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 69,286 triliun. DPRD menolak menerbitkan Perda APBD 2015 senilai Rp 72,9 triliun, akibat tidak harmonisnya hubungan antara eksekutif dengan legislatif.

Kemudian apakah penyajian mie Belitung ala Ahok menjamin DPRD menerbitkan Perda APBD 2016? 

"Enggaklah. Intinya dengan acara silaturahim ini, dapat menyehatkan hubungan antara eksekutif dan legislatif," kata Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Minggu (26/7/2015). 

Ke depannya, ia berharap, pihak eksekutif maupun legislatif lebih mementingkan bekerja merealisasikan program-program unggulan DKI. Di sisi lain, anggota fraksi PDI-Perjuangan itu juga berharap kedua pihak untuk membuka lembaran baru dan tidak lagi saling menyalahkan seperti yang pernah terjadi saat pembahasan APBD 2015.

"Jangan sampai yang kemarin terulang lagi. Dua lembaga (Pemprov DKI dan DPRD) ini kan sama-sama lembaga yang dihargai, dipilih rakyat, sama-sama-sama amanah rakyat. Jadi uang rakyat ya seharusnya dipakai yang baik buat rakyat, simple kan," kata Prasetio.

Sementara itu, anggota fraksi Gerindra Prabowo Soenirman juga tak menjamin DPRD dapat menerbitkan Perda APBD 2016. Yang terpenting adalah bagaimana Ahok bisa menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD DKI. Selain itu, ia juga meminta DPRD dilibatkan dalam pembahasan APBD 2016.

"Kalau soal itu (penerbitan Perda APBD 2016) kembali lagi sama Pak Ahok, apakah dia bisa membangun komunikasi dengan teman-teman DPRD? Jadi kuncinya sebenarnya dengan membangun komunikasi. Kedua, bagaimana Pemda bisa menjelaskan kepada kami betul-betul soal APBD itu, karena laporan BPK atas APBD 2014 terbukti berantakan kan. Makanya kita harus bekerja bersama-sama," kata Prabowo.

Jika sesuai jadwal yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri, pengesahan APBD 2016 itu pada 30 November 2015. Adapun besaran anggaran yang diusulkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2016 sebesar Rp 73 triliun atau naik Rp 3,72 triliun dari nilai APBD DKI 2015 Rp 69,28 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com