Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Rehab Sekolah di DKI Tahun Ini Capai Rp 500 Miliar

Kompas.com - 16/08/2015, 10:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membatalkan program rehabilitasi sekolah yang telah dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI 2015. Adapun berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, tahun ini, penyelesaian rehab total di 56 lokasi sekolah dianggarkan Rp 585.655.365.735.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman mengatakan, sebanyak 55 paket sudah dilelang dengan nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 456.838.832.800. 

"Jumlah tersebut merupakan kelanjutan dari anggaran pembangunan tahun 2014," kata Arie melalu pesan singkatnya, Minggu (16/8/2015). 

Kemudian, rehab total baru (yang baru dianggarkan tahun anggaran 2015) ada 43 lokasi dan sudah proses dilelang sebanyak 18 paket. Arie menjelaskan, dengan pertimbangan waktu yang relatif sempit, pekerjaan rehab total yang dilelang adalah 40 persen-50 persen dengan nilai total HPS Rp 299.528.819.400.

"Saya diberikan tugas untuk melakukan efisiensi karena mempertimbangkan dan sampai saat ini belum bisa masuk ke pelelangan, maka memang sebaiknya harus ditunda. Supaya betul selesai dan efisiensi penghitungan ulang yang lebih cermat dan efisien," kata Arie. 

Beberapa sekolah yang rehabnya ditunda dan akan direhab tahun depan seperti di SD Negeri Malakasari 14, SD Negeri Utan Kayu Utara 08, SD Negeri Kebayoran Lama Utara 13 dan SMA Negeri 96 serta Sekolah Komplek Tambora 3 unit SD, SMP Negeri 63, dan SMA Negeri 19.

"Saya kira memang (rehabilitasi ditunda) sampai tahun depan karena memang tidak cukup waktu apabila dilaksanakan saat (tahun) ini. Kita tentunya harus coba lebih menghitung bagaimana efisiensi itu terjaga betul," kata Arie. 

Sebelumnya, Basuki mengatakan, alasannya menghapus anggaran rehab sekolah karena banyak yang nilainya tidak masuk akal. Menurut dia, Dinas Pendidikan menganggarkan harga satuan yang sangat besar.

"Kamu hitung saja, bangun gedung itu, kalo biasa, Rp 5 juta per meter persegi, ya kan? Kalau Rp 5 juta per meternya, memang kamu bangun sekolah sampai 1 hektar? Enggak masuk akal, karena ini bukan bangun (sekolah) baru lho, tapi rehab. Memang harga satuannya kemahalan. Pokoknya begini sajalah, kami lebih baik tunda (rehabilitasi sekolah tahun) 2016 baru rehab, kan (rehab di APBD) perubahan enggak mungkin keburu, daripada dikadalin harga mahal terus," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com