Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban di SCBD, PKL Dikejar-kejar Satpol PP Bikin Heboh

Kompas.com - 07/09/2015, 20:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kecamatan Kebayoran Baru menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (7/9/2015). Penertiban itu menciptakan kehebohan di kawasan tersebut.

PKL yang kebanyakan terdiri dari pedagang makanan dan minuman kocar-kacir menyelamatkan barang dagangannya yang diincar petugas.

Namun, dengan jumlah personel Satpol PP yang dikerahkan cukup banyak, PKL pun akhirnya pasrah melihat barang dagangannya disita petugas.

Petugas yang terdiri dari sekitar 25 personel itu memasukkan barang dagangan yang berupa gerobak dan kerat ke dalam truk. Ada dua truk yang disiagakan untuk mengangkut barang-barang dagangan PKL.

Sore itu, kawasan SCBD cukup ramai. Ratusan karyawan yang baru saja pulang kantor memenuhi kawasan tersebut. Sebagian dari mereka bahkan makan dari PKL di sana.

Mereka pun mengaku kaget dengan penertiban itu. Imam (29), misalnya, salah satu karyawan yang asyik menyantap baksonya, kaget karena baru pertama melihat penertiban yang berlangsung di depan matanya.

"Lagi enak-enak makan bakso, kaget tiba-tiba barang dagangan abangnya diangkut. Belum sempat minum ini saya," ujarnya di lokasi penertiban.

Isa (24), karyawan lainnya, juga mengaku kaget. Sebab, ia belum pernah melihat penertiban PKL berlangsung di kawasan SCBD.

Selama ini, ia mengaku kerap membeli makanan dari PKL di sana. "Biasanya beli di sini, tetapi enggak pernah ada penertiban. Lagi apes saja kali ini ya, pas lagi beli, pas ditertibin," kata wanita ini.

Penertiban keempat

Kasatgas Pol PP Kecamatan Kebayoran Baru, Patar Pakpahan, mengatakan, penertiban PKL di SCBD ini merupakan kali keempat semenjak dia menjabat di sana.

Penertiban dibutuhkan untuk membuat kawasan SCBD tertib dari PKL. "Ini yang keempat. Biasanya, penertiban pada jam-jam siang, pernah gabung juga sama Polsek Kebayoran Baru. Namun, setelah dipelajari, lebih ramai sore, makanya kali ini kita lakukan sore," kata dia.

Kawasan SCBD berada di jalan protokol yang seharusnya bersih dari PKL. Dari hasil penertiban hari ini, petugas menyita 5 gerobak, 10 kerat, 1 kompor gas, 5 tabung gas elpiji 3 kilogram, 50 bangku plastik, dan 10 meja kayu.

Nantinya barang-barang tersebut akan dibawa ke gudang di Kebayoran Lama. "Terlebih dulu dihancurkan supaya tidak bisa diambil lagi," kata dia. Selanjutnya, petugas akan tetap berjaga-jaga di lokasi untuk mencegah para PKL datang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com