Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwisaksana: Ahok Harus Cari Penyebab Paling Substansial Serapan Rendah

Kompas.com - 06/10/2015, 19:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menyarankan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama serta jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk serius menanggapi penyerapan anggaran DKI yang terendah di Indonesia. Triwisaksana mengatakan, Ahok (sapaan Basuki) harus segera menemukan penyebabnya.

"Penyerapan DKI terendah kita sesalkan juga ya. Ahok dan SKPD harus mencari sebab yang paling substansial mengenai ini," ujar Sani (sapaan Triwisaksana) di Gedung DPRD DKI, Selasa (6/10/2015).

Sani berpendapat bahwa penyebab substansial rendahnya serapan salah satunya adalah sistem rotasi pejabat yang diterapkan Ahok. Sebenarnya, kata Sani, rotasi semacam itu baik dan bisa mengefisiensi kinerja.

Akan tetapi, jika dilakukan terlampau sering, hal itu bisa berdampak kepada penyerapan anggaran. Pejabat DKI yang seharusnya dibiarkan mengatur strategi penyerapan berpotensi diganti sebelum pekerjaannya selesai.

Kemudian, mereka harus melanjutkan pekerjaan baru dengan strategi baru di SKPD lain. "Kalau rotasi berdampak kepada penyerapan anggaran, ujung-ujungnya jadi enggak bagus dong," ujar dia. (Baca: Penyerapan Anggaran DKI Terendah di Indonesia, Ahok Salahkan Kemendagri)

Memang, DKI Jakarta sebagai ibu kota diuntungkan dengan adanya program pembangunan, seperti MRT dan LRT, di Jakarta. Karena itu, meski penyerapan rendah, pembangunan tampak terus berjalan. (Baca: Naik Pitam, Ahok Tuding Kemendagri Hambat APBD-P 2015 sejak Agustus)

Akan tetapi, Sani mengingatkan bahwa sebagian besar anggaran yang digunakan DKI adalah untuk belanja pegawai.

Dia mengatakan, perlu ada peningkatan pembangunan untuk membuat penyerapan lebih baik. "Seperti MRT kan dibiayai oleh Jepang, LRT juga dari pusat. Sebagian besar anggaran DKI itu hanya dipakai gaji dan tunjangan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com