JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian menurunkan tim untuk memeriksa jasad Dayu Pri Ambarita (46) yang tewas dibunuh bersama anaknya di rumah mereka pada Kamis (8/10/2015). Hasilnya, polisi mendapati adanya luka di tubuh korban yang disinyalir untuk melawan atau menahan serangan pelaku pembunuhnya.
Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, luka tanda sempat adanya perlawanan itu terdapat pada bagian tangan ibu tiga anak tersebut.
"Ada luka di bagian tangan sini ya. Kemungkinan korban sempat menangkis," kata Umar, di lokasi kejadian, Kamis (8/10/2015) malam.
Secara keseluruhan, Dayu mengalami luka terbuka pada leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Adapun anak korban, Yuel Imanuel (5), juga mengalami luka terbuka pada leher.
Umar mengatakan, senjata tajam pelaku yang digunakan untuk menyerang korban tidak ditemukan di lokasi kejadian. Namun, polisi menemukan bukti yang tak disebutkan, dan sedang diteliti. "Ada beberapa barang bukti yang sudah diambil dan akan diperiksa secara laboratoris supaya bisa lebih menjelaskan fakta sebenarnya," ujar Umar.
Dayu dan putra bungsunya tewas mengenaskan dengan sejumlah luka tusuk di bagian leher. Ibu tiga anak istri pengusaha kusen itu dihabisi di kamar tidurnya.
Polisi memperkirakan pelaku bisa lebih dari satu orang. Adapun motif kematian ibu dan anak ini masih misteri. Penyelidikan masih berlangsung hingga jelang tengah malam ini. (Baca: Pembunuh Istri dan Anak Pengusaha Kusen Diduga Lebih dari Satu Orang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.