Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi di CFD, Sahabat Sandiaga Uno Ajak Warga Jakarta Tersenyum dan Tak Kasar

Kompas.com - 11/10/2015, 08:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan anggota komunitas Sahabat Sandiaga Uno mengadakan "Aksi Santun" di sela-sela penyelenggaraan acara car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat Minggu (11/10/2015).

Dalam aksinya, para anggota komunitas tersebut mengajak warga untuk lebih banyak tersenyum dan tidak bersikap kasar terhadap sesama.

Koordinator aksi, Ivan Andi Darmawan mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan dilatarbelakangi semakin memudarnya sikap ramah warga Ibu Kota terhadap sesama.

"Sering kan kita lihat orang naik motor lawan arus, pas ditegur baik-baik malah dia yang balik marah," ujar dia.

Karena itu, Ivan menyatakan bahwa mereka ingin mengajak warga kembali menggalakkan senyum dan pentingnya berbagi senyum dengan orang lain.

Cara yang mereka lakukan adalah dengan mengajak warga untuk berfoto bersama sambil tersenyum.

Menurut Ivan, foto-foto tersebut nantinya akan diunggah ke akun Instagram @sahabatsandiagauno, dan akan dinilai. "Nanti akan dilihat, siapa yang senyumnya paling ikhlas, akan mendapat hadiah. Kita ada menyediakan bingkisan menarik," kata dia.

Pantauan Kompas.com, selain mengajak warga untuk senyum dan berfoto bersama, anggota komunitas Sahabat Sandiaga Uno juga membagi-bagikan kartu bertuliskan "nyok kite senyum".

Sahabat Sandiaga Uno adalah komunitas pendukung Sandiaga Uno, pengusaha sekaligus politisi Partai Gerindra yang belakangan santer diberitakan akan maju sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com