Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempari Mobil Polisi, 69 Pelajar Berkostum Persija Dibawa ke Mapolda

Kompas.com - 18/10/2015, 13:15 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 69 pelajar pendukung tim sepak bola Persija Jakarta diamankan aparat Polda Metro Jaya karena melempari kendaraan polisi di depan Ratu Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (18/10/2015).

Mereka dibawa ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan sebuah bus Kopaja 19. Mereka umumnya masih remaja, dan mengaku berasal dari Kedoya, Jakarta Barat. Sebagian di antaranya mengenakan seragam Persija.

"Kami cuma iseng tadi dari Monas, Pak. Habis car free day tadi," kata salah seorang yang ditangkap.

"Tulis nama, umur, nama orangtua, sekolah di mana. Bukannya pada di rumah nontonnya, sekolah," kata seorang petugas saat turut melakukan pemeriksaan kepada bocah-bocah yang ditangkap tersebut di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Polisi juga membawa 15 suporter lain ke halaman depan Mapolda Metro Jaya. Kelima belas orang tersebut datang dari Cilacap dan Indramayu.

"Kami mau suruh pulang, kami nurut kan. Pas jalan, di depan kami dilempar polisi, terus enggak jadi pulang. Akhirnya ditarik ke sini (Mapolda Metro Jaya)," kata seorang Jakmania dari Cilacap.

Kini puluhan orang suporter itu diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Petugas kepolisian saat ini sedang mengumpulkan data pelaku kericuhan tersebut untuk proses lebih lanjut.

Polisi tengah melakukan pengamanan jelang pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Sriwijaya FC dan Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu malam. Suporter Persija menolak pelaksanaan final di Gelora Bung Karno. Selama ini, pendukung Persija dan Persib sering kali terlibat bentrok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com