Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KJP Pelajar yang Ikut Kericuhan Terancam Ditahan

Kompas.com - 20/10/2015, 14:23 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelajar penerima Kartu Jakarta Pintar yang sempat ditahan karena ikut kericuhan saat Final Piala Presiden sedang didata. Mereka akan mendapat sanksi.

Kepala Suku Dinas Wilayah I Jakarta Selatan, Nasrudin, menyatakan, akan menahan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik pelajar yang terbukti terlibat dalam kericuhan Jakmania tersebut.

"Kalau terbukti membuat kerusuhan dan melakukan tawuran, pelajar yang terjaring akan ditahan KJP-nya dan bisa dikeluarkan dari sekolah," kata Nasrudin saat dihubungi, Selasa (20/10/15).

Nasrudin menambahkan, saat ini, pihaknya sedang melakukan pengecekan data 18 pelajar wilayah I Jakarta Selatan yang diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Minggu (18/10/15) lalu.

"Dari 1.200 orang yang tertangkap oleh pihak Kepolisian Polda Metro Jaya dilimpahkan ke Polres setiap wilayah masing-masing, 76 Jakarta Selatan," kata Nasrudin.

Dia mengatakan, 58 orang pelajar lainnya dimungkinkan pelajar dari Tangerang dan Depok.

"Kami saat ini masih mendata anak-anak yang terlibat kerusuhan kemarin," ucap Nasrudin.

Pelajar yang diamankan pihak kepolisian diduga tergabung dalam Jakmania, kedapatan membawa senjata tajam

"Saat ini kami akan kirimkan surat ke setiap masing-masing sekolah. Nama-nama yang diberikan polisi akan menjadi acuan kami untuk menindak. KJP-nya bisa ditahan atau dikeluarin dari sekolah," kata Nasrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com