Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kaget Lihat Waduk Ria Rio Mengering

Kompas.com - 29/10/2015, 12:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jangan kaget jika melihat air Waduk Ria Rio tidak penuh seperti biasanya. Air waduk di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, itu memang sengaja disusutkan.

Hal ini berkaitan dengan upaya meningkatkan kapasitas daya tampung air di waduk tersebut. Tanah waduk akan dikeruk sehingga bisa menampung lebih banyak air.

Pihak Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur kini tengah melakukan pengerukan pada sisi inlet dan outlet waduk. Tujuannya ialah untuk memperlebar dan memperdalam kedua sisi tersebut.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur Yazied Bustomi mengatakan, pengerukan ialah untuk mengangkat sedimen di kedua sisi pintu masuk dan keluar air di waduk tersebut.

"Kita lebarkan 50 meter pada bagian inlet dan outlet-nya," kata Yazied kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2015).

Pelebaran ini, menurut dia, berdampak baik. Aliaran air dari waduk itu yang sebelumnya terhambat kini menjadi lebih lancar mengalir ke Kali Sunter.

Pihak Sudin, menurut dia, hanya mengerjakan sisi inlet dan outlet pengerukan waduk saja. Dinas Tata Air DKI akan mengeruk pada bagian dalam waduk.

"Sekarang itu terlihat sekali ada sedimentasi. Jadi, nanti dari dinas yang akan mengeruk," ujar Yazied.

Dampak dari pengerukan di sisi inlet dan outlet, kondisi air waduk nyaris mengering. Akibatnya pula, aroma lumpur tercium jelas dari sekitar waduk.

Sukiyanto, petugas jaga di waduk, mengatakan, aroma lumpur itu berasal dari limbah yang pernah dibuang warga selama puluhan tahun saat waduk tersebut masih berdiri bangunan.

"Wajar kalau bau karena selama ini waktu masih ada rumah (di sekitar waduk) jadi tempat buang limbah puluhan tahun. Kalau dikeruk beberapa kali sampai lumpurnya habis mungkin baru enggak bau lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com