JAKARTA, KOMPAS.com — Rahmat, penyalur pekerja seks komersial (PSK) anak, angkat bicara soal pekerjaannya. Pemilik Yayasan Setia Karya, penyalur pekerja rumah tangga (PRT), ini mengaku terang-terangan menyalurkan PSK anak.
"Saya sih cuma nyalurin aja. Dia bilang mau jadi PSK, ya udah saya kasih ke germo," kata Rahmat kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Rahmat mengaku baru kembali mengaktifkan yayasan milik orangtuanya dua tahun lalu. Izin yayasan tersebut mati sejak 1996.
"Selama dua tahun, saya paling nyalurin lima orang PSK anak aja," kata Rahmat.
Kelimanya mengaku kepada Rahmat bahwa mereka membutuhkan uang. Dengan demikian, sebelum menjadi PRT, mereka ingin memiliki uang cukup dari pekerjaan PSK.
"Mereka yang bilang ke saya mau begitu," tambah Rahmat. (Baca: Berkedok Penyalur PRT, Yayasan Ini Jadi Penyedia PSK Anak)
Rahmat mengatakan bahwa para PSK anak mengaku cukup umur sehingga dirinya menerima mereka sebagai PRT, kemudian menyalurkan mereka sebagai PSK.
Rahmat ditangkap bersama Miselan, tersangka prostitusi anak lainnya. Miselan sendiri berperan sebagai germo dengan berkedok pemilik kafe di Dadap, Tangerang. (Baca: Sindikat Prostitusi Anak Terbongkar Setelah Korban Melarikan Diri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.