Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Macet Saat ke BPK, Ahok Turun dari Mobil, lalu Naik Jembatan

Kompas.com - 23/11/2015, 10:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil Toyota Hi-Ace yang ditumpangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba menepi di Halte DPR/MPR, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015) pagi.

Ternyata, Basuki merasa kesal karena arus jalan menuju Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI macet.

Tindakan Basuki itu membuat para pejabat yang mengiringinya kaget dan ikut berjalan bersamanya.

Akhirnya, Basuki memilih jalan kaki dan menaiki jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk menuju Gedung BPK. 

"Tadi saya lagi BBM-an di dalam mobil terus ngobrol sama Pak Heru (Kepala BPKAD DKI). Saya enggak tahu kalau diarahinnya lewat sini, macet banget, harusnya kan lewat Jalan KS Tubun saja. Enggak bener nih Dishubnya," kata Basuki sambil berjalan di JPO Gedung DPR. 

Sepanjang jalan di jembatan, Basuki tak henti-hentinya mengkritik JPO tersebut.

"Nih, ada tutup botol nih, enggak dibersihin. Banyak sampah nih," kata Basuki kepada seorang pengawal pribadinya. 

Dia terus berjalan bersama dengan pejabat DKI lainnya.

"Enggak apa-apalah hitung-hitung olahraga pagi nih," kata Basuki seraya tertawa sambil menuruni tangga JPO. 

Kehadiran Basuki dan rombongan yang jalan kaki itu membuat kaget orang-orang yang ada di sana.

Banyak pengendara motor dan penumpang bus memperhatikan Basuki dan rombongan.

Kemudian, ada pula petugas P3S Dinas Sosial yang sedang mengantisipasi keberadaan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Basuki menghampiri mereka dan mengimbau agar tidak terlalu galak terhadap PMKS atau joki three in one yang ada di sana.

"Nanti jangan galak-galak ya, Pak, Bu. Nanti malah bisa ketabrak lho," kata Basuki kepada petugas berseragam biru tersebut. 

"Siap, Pak," kata mereka. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com